Suparmi: Dirgahayu Kota Tangerang ke-25 Jadi Momentum Intropeksi Diri

DIRGAHAYU Kota Tangerang ke-25 ini menjadi momentum intropeksi diri dalam pembangunan ataupun kesejahteraan yang telah dilaksanakan selama setahun. Hal itu diungkapkan Suparmi ST, Ketua DPRD Kota Tangerang, dalam sambutannya pada rapat Paripurna Istimewa dan Resepsi HUT ke-25 Kota Tangerang, Rabu (28/2).

“Hal ini agar tercipta cek and balance antara eksekutif dan legislatif, sehingga akan tercipta juga pemerintahan yang good goverment atau tata kelola yang baik,” kata Suparmi, dalam kegiatan yang terselenggara di ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Tangerang.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya ingin berpartisipasi dalam menginspirasi pembangunan Kota Tangerang dengan menciptakan Peraturan Daerah yang pro masyarakat.

“Pada Tahun 2017 kami menyelesaikan sebanyak 14 Perda, dan tahun ini kami rencanakan 20 raperda. Termasuk Raperda APBD 2019 nanti diharapkan postur anggarannya pun berpihak kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Hapipi dalam konferensi persnya mengatakan, menginjak usia ke-25 ini, pihaknya terus berupaya menyelesaikan berbagai persoalan di Kota Tangerang. Sejauh ini, kata Hapipi, dari 25 titik banjir tersisa 8 titik banjir yang melanda Kota Tangerang.

“RPJMD berikutnya kita harus selesaikan hal-hal yang berhubungan dengan banjir, itu yang menjadi persoalan. Master plan penanggulangan banjir ini sudah ada dari 2010, kemudian 2017 kemarin ada lagi master plan. Itu menjadi rujukan Bappeda dan teman-teman dari PUPR, termasuk dinas atau badan terkait, harus ikut master plan itu,” terangnya.

“Anggaran penanggulangan banjir termasuk yang paling besar ada tiga dinas dan tiga urusan yakni kesehatan, infrastruktur dan pendidikan yang masih akan jadi priotritas,” tandasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mendorong percepatan untuk hal-hal yang belum sesuai harapan masyarakat. Seperti salah satunya bagaimana cara untuk menyelesaikan banjir.

Namun hal yang unik nampak terlihat pada Resepsi HUT Kota Tangerang kali ini. Pasalnya, seluruh anggota DPRD Kota Tangerang serempak mengenakan baju adat ala Betawi disertai atributnya.

“Sebuah keunikan tersendiri dengan berpakaian adat ala Betawi,” kata Turidi Susanto, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang.

Menurut dia, pakaian adat ala betawi merupakan simbol budaya asli Kota Tangerang yang memang di dominasi budaya betawi. Bahkan lanjut dia, untuk melengkapi seragam pada saat paripurna, para dewan juga membawa senjata khas betawi yaitu golok. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat mampu menumbuh kembangkan kecintaannya terhadap budaya lokal, dan harus di mulai pada moment besar seperti ulang tahun Kota Tangerang.

“Saya harap pemerintah eksekutif maupun legislatif dapat berpakaian ala betawi minimal seminggu sekali, guna melestarikan budaya asli Kota Tangerang,” tutupnya.

Adapun kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama. Diketahui, kegiatan paripurna istimewa dihadiri Gubernur Banten, Wahidin Halim. kegiatan juga turut dihadiri Pejabat sementara (PJs) Walikota Tangerang, M. Yusuf beserta seluruh jajaran Aparat Sipil Negara (ASN) se-Kota Tangerang. (ADV)

Tinggalkan Balasan