Berita  

Sungai Tak Dinormalisasi Bikin Was-was Warga dalam Menghadapi Musim Hujan

SEMARTARA, Tanerang (22/11) – Memasuki musim penghujan di akhir dan awal tahun, warga Kabupaten Tangerang di beberapa wilayah langganan banjir kembali was-was. Hal tersebut lantaran hingga saat ini sungai di wilayah tersebut belum dinormalisasi.

Beberapa wilayah yang kerap menjadi langganan banjir diantaranya adalah Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Kelapa Dua, Kecamatan Paku Haji dan kecamatan Pagedangan.

Salah seorang warga RT 01/10 Perumahan Mustika, Tigaraksa, Haerudin, mengatakan, hampir setiap tahun banjir menghampiri kompleks perumahan tersebut. Bahkan air bisa masuk ke dalam rumah hingga setinggi 1 meter. Menurut Haerudin, salah satu penyebabnya adalah karena tidak dinormalisasinya sanngai Cimanceuri yang melintas tepat berada di samping perumahan tersebut.

“Belum lagi beberapa bagian dari turabnya juga banyak yang sudah rusak, pasti kalau terkena banjir bakalan jebol itu, sisi kanan-kirinya juga banyak ditumbuhi ilalang. Kayanya kami belum siap menghadapi musim hujan di bulan Januari tahun depan,” ujar Haerudin kepada semartara.com, Rabu (22/11).

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Ahmad, warga Kampung Pasir Ampel Randu Kecamatan Cikupa. Ahmad mengaku wilayahnya merupakan daerah langganan banjir. Menurutnya, meski sudah pernah dinormalisasi aliran irigasinya, namun sayang tidak seluruh aliran sungai yang dinormalisasi.

“Jadi waktu itu sempat dikeruk hanya sebagaian saja dan juga sudah dibuatkan sodetan untuk dialirkan ke sungai cimanceuri. Namun, kalau hujan kami masih sering was-was banjir bahkan kontrakan di daerah sini sudah tidak ada yang mau mengisi lagi saking sering banjir,” katanya.

Ahmad menambahkan, banjir di wilayah Pasir Ampel Randu disebabkan ada penyempitan aliran irigasi karena terpotong jalur tol. Hal ini juga sudah beberapa kali dilakukan perbaikan. ”Tapi kayanya susah menghilangkan banjirnya, karena semua air larinya ke sini, padahal saluran tidak terlalu dalam dan lebar,” pungkasnya. (Sayuti)

Baca juga:

  1. Buruh Tuntut Revisi UMK 2018
  2. Pemberdayaan Perempuan Melalui Industri Rumahan
  3. Aset Pemprov Senilai Rp75 Miliar Kondisinya Tidak Baik

Tinggalkan Balasan