Tangerang, Semartara.News – Suasana haru menyelimuti kediaman Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PDI Perjuangan, Sumarti, S.Ip., M.Ip,. Jumat malam (14/11/2025).
Sebanyak 253 anak yatim dari berbagai wilayah di Kota Tangerang menerima santunan dalam kegiatan yang telah menjadi agenda rutin legislator perempuan tersebut.
Bukan sekadar penyerahan bantuan, kegiatan ini menjadi momentum kepedulian dan kehangatan yang mempertemukan Sumarti dengan warganya. Senyum-senyum kecil para anak yatim menjadi saksi kedekatan seorang pemimpin dengan masyarakat yang selama ini ia perjuangkan.
“Pengabdian tidak cukup dengan kata-kata”
Di hadapan para orang tua dan tokoh masyarakat yang hadir, Sumarti menegaskan bahwa peran wakil rakyat harus diwujudkan melalui tindakan nyata.
“Kita ingin memastikan bahwa kehadiran seorang wakil rakyat benar-benar dirasakan. Anak-anak yatim ini adalah tanggung jawab moral kita bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa santunan semacam ini tidak boleh dilihat sebagai acara seremonial belaka. Baginya, berbagi harus menjadi budaya yang terus dipelihara di tengah masyarakat.
“Semakin banyak kita berbagi, semakin kuat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial itu tumbuh,” katanya.
Apresiasi mengalir dari berbagai pihak. Ketua Forum RW Kelurahan Periuk, H. Gandi, menyebut langkah Sumarti sebagai bentuk kepemimpinan yang merangkul masyarakat.
“Ibu Sumarti ini konsisten turun langsung ke masyarakat. Ini bukti bahwa seorang pemimpin tidak hanya bicara, tetapi benar-benar bekerja untuk rakyat,” ujarnya.
Warga pun merasakan hal yang sama. Mereka menilai Sumarti sebagai sosok yang mudah dijangkau, tidak pernah berjarak, dan selalu hadir ketika diperlukan.
“Beliau itu rendah hati. Kalau ada kegiatan masyarakat, beliau datang tanpa diminta. Itu yang membuat kami bangga,” tutur seorang tokoh pemuda Periuk.
Bagi para orang tua, perhatian Sumarti bukan sekadar bantuan materi. Kehadiran dan kepeduliannya memberikan energi baru bagi mereka untuk terus berjuang.
“Terima kasih kepada Ibu Sumarti. Bantuan ini sangat berarti bagi anak-anak kami. Semoga Allah mudahkan urusan dan rezeki beliau,” ujar seorang ibu sambil menahan haru.
Acara yang ditutup dengan doa bersama dan pembagian santunan ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tangerang, anggota DPR-RI, DPRD Provinsi Banten, DPRD Kota Tangerang, Camat Periuk, Lurah Periuk, Ketua Forum RW/RT, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Kehadiran berbagai unsur pemerintahan menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai sosial, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi untuk memperkuat solidaritas antarwarga.
Di tengah dinamika politik dan pemerintahan, Sumarti kembali menunjukkan bahwa sentuhan kemanusiaan tetap menjadi inti pengabdiannya. Bagi dirinya, menjadi wakil rakyat bukan hanya soal kebijakan di ruang sidang, tetapi juga tentang hadir bersama masyarakat—terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian lebih.







