Tangerang, Semartara.News – Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) mengadakan sarasehan pemuda dengan tema “Peran Organisasi Kepemudaan dalam Meningkatkan Daya Saing Pemuda” pada Selasa, 29 April 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Tangerang yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Prima Saras Puspa, menekankan pentingnya partisipasi aktif pemuda di berbagai sektor, termasuk inovasi teknologi, kewirausahaan, pelestarian budaya, perlindungan lingkungan, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di masyarakat.
“Kita semua sepakat bahwa pemuda bukan hanya generasi penerus, tetapi juga mitra yang berperan aktif dalam pembangunan. Energi, kreativitas, idealisme, dan keberanian pemuda adalah modal sosial yang sangat berharga untuk mendorong kemajuan daerah,” ujarnya.
Ia mengajak semua peserta untuk berbagi ide, gagasan, dan kritik konstruktif, karena kemajuan daerah tidak akan tercapai tanpa keterlibatan dan kontribusi nyata dari pemuda.
“Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Tangerang atas inisiatif menyelenggarakan acara ini. Sarasehan seperti ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menciptakan pemerintahan yang inklusif, partisipatif, dan responsif terhadap aspirasi pemuda dan masyarakat,” tambahnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Ratih Rahmawati, menjelaskan bahwa acara ini dihadiri oleh 80 Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Tangerang, di mana Disporabudpar memberikan dana stimulus sebesar dua juta rupiah untuk mendukung pengembangan potensi pemuda di berbagai bidang agar tetap inovatif.
“Sarasehan Pemuda juga mengundang Ketua KNPI Kabupaten Tangerang, M. Yusuf Basnar, dan Tokoh Pemuda Subandi Misbah sebagai pembicara dalam sesi diskusi kelompok. Peserta merupakan perwakilan dari masing-masing organisasi kepemudaan yang tergabung dalam DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten,” jelasnya.
Ratih Rahmawati berharap forum diskusi yang bersifat informal dan santai ini dapat memberikan ruang bagi peserta untuk menyampaikan pendapat, gagasan, dan pengalaman mereka secara terbuka, serta memperkuat hubungan antara pemerintah dan organisasi kepemudaan, serta membangun rasa kebersamaan.
“Saya berharap kegiatan ini dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat atau anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, dan harapan,” tutupnya. (*)