Sri Mulyani Bicara Kontraksi Ekonomi pada Kwartal II dan Peluang pada Kuartal Ke III 2020

Foto: Sri Mulyani

Jakarta, Semartara.News – Dalam wawancara Sri Mulyani dengan CNBC pada hari Jumat (28/8), beliau menjelaskan bahwa kontraksi ekonomi Indonesia sebesar -5,3% di kwartal II tahun 2020 merupakan kontraksi terdalam selama 10 tahun terakhir (rata-rata 5%). Namun jika dibandingkan dengan negara lain yang kontraksinya mencapai 2 digit maka daya tahan ekonomi Indonesia jauh lebih baik. ⁣

Kebijakan bantuan pemulihan ekonomi melalui bantuan sosial, terutama bagi kalangan menengah ke bawah terbukti efektif dalam mencegah perekonomian Indonesia merosot lebih dalam lagi.⁣

Dalam memformulasi kebijakan pemulihan ekonomi, apa saja pertimbangan Pemerintah? ⁣

Pertama, aspek konsumsi (demand side), yakni mendorong kaum menengah ke bawah untuk menjaga konsumsi serta mendorong kaum menengah ke atas untuk kembali percaya diri dalam melakukan konsumsi. ⁣

Kedua, aspek supply side yakni mendorong sektor usaha untuk kembali menjalankan aktivitas operasional dan investasinya.⁣

Agar hal ini dapat terwujud, Pemerintah menggunakan semua instrumen fiskal yang tersedia, seperti bantuan subsidi bunga, penundaan cicilan, dan bantuan kredit modal kerja. ⁣

Pemerintah juga fleksibel memperbaiki program bantuan yang disesuaikan dengan dinamika di lapangan, seperti yang baru diluncurkan bantuan Presiden kepada 9 juta UMKM, bantuan melalui skema BPJS ketenagakerjaan bagi pekerja yang pendapatannya di bawah Rp 5 juta.⁣

dikutip dari fanpage Sri Mulyani Indrawati, Rabu 29/08 Sri Mulyani menyampaikan Kuartal III adalah masa titik balik yang menentukan bagi perekonomian Indonesia. Ayo tingkatkan aktivitas perekonomian dan bisnis dengan tetap mengutamakan aspek kesehatan publik.⁣

Tinggalkan Balasan