Berita  

Sosok Muda Milenial Abraham “Abe” Bicara Soal Seni dan Kebudayaan

SEMARTARA – Meski menempuh ilmu di negeri orang, yaitu salah satu perguruan tinggi negeri Australia di Singapura James Cook University, tak lantas membuat sosok Abraham Garuda Laksono lupa dengan budaya sendiri. Hal itu pula yang mendorongnya untuk terus menggali tentang seni dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Salah satunya adalah berinteraksi dengan para seniman dan budayawan yang ada daerahnya tinggal, yaitu Kabupaten Tangerang.

Kepulangannya ke tanah air karena pandemi global Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dimanfaatkan sebaik mungkin oleh sosok yang akrab dipanggil Abe ini untuk bisa bertemu dan berinteraksi dengan para seniman serta budayawan, sambil menunggu situasi normal dan kembali ke kampusnya di Singapura.

Ia juga mengatakan, budayawan memiliki peran yang penting dalam membangun cipta, rasa dan karsa. Menurutnya, budayawan juga merupakan filter dalam membangun peradaban.

“Salah satu warisan budaya yang aduluhung adalah Bhineka Tunggal Ika. Karena ini lahir dari jiwa gotong royong, tepo seliro serta saling menghargai, dan merupakan cermin budaya bangsa Indonesia,” ujar Abe, yang juga sebagai Programmer Karang Tumaritis dalam sebuah kegiatan di wilayah Kecamatan Kelapa Dua, Kamis 28 Mei 2020 malam.

Menyinggung soal seni, kata Abe, tidak lepas dari kreativitas yang berakar pada cipta, rasa dan karsa, terutama jika bicara tentang seni tradisional. Karena, lahirnya karya-karya seni tradisional, ini memikili pesan moral, sejarah dan perjalanan nenek moyang bahkan memiliki nilai filosofi yang menjadi jati diri suatu bangsa.

Ia mencontohkan seni tradisional wayang kulit. Menurutnya, seni wayang kulit memiliki filosofi dan pesan moral dalam kehidupan. Hal ini bisa dilihat dari bentuk karakternya yang beragam (bagus, menyeramkan bahkan lucu san jenaka). Begitu pun lakon serta perangkat, mulai dari dalang, beber, kelir, sinden, wiyogo hingga proses akan digelarnya kesenian yang juga pernah dijadikan media penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga tersebut.

“Nah, sebagai generasi muda, kita harus tahu ini. Karena, seni dan budaya ini tak bisa lepas dari cipta, rasa dan karsa, yang berupakan jati diri suatu bangsa,” tandasnya.

Dalam kegiatannya bersambang ke para seniman dan budayawan ini, Abe juga mengemasnya dalam aksi sosial di tengah pandemi COVID-19, yaitu berbagi paket sembako. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan rasa simpatiknya terhadap para seniman dan budayawan yang juga ikut terdampak pandemi global virus yang sudah menyebar di 217 negara di dunia tersebut.

Tinggalkan Balasan