Tangerang, Semartara.News — Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana meminta pelaku UMKM di Banten melakukan standardisasi produk.
Pasalnya, menurut Ananta, untuk meningkatkan daya saing, pelaku UMKM harus membangun kesadaran terkait standardisasi produk dan jasa.
Hal itu disampaikan Ananta Wahana dalam Sosialisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan tema “Peningkatan Daya Saing Nasional Melalui Penerapan Standar Nasional Indonesia Bagi UMKM” di Hotel Lemo, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (2/9/2023).
“Saya yakin jika bertanya ke penjual makanan berapa gram garam yang diberikan ke produknya, pasti menjawab secukupnya,” ungkap Ananta.
Lanjut Ananta, hal itu membuktikan pelaku UMKM tidak memperhatikan standar produknya sendiri. Sehingga membuat nilai produk tidak konsisten.
Dengan adanya standardisasi, kata Ananta, pelaku UMKM memiliki manfaat lebih. Misalnya, branding produk, lalu kualitas produk terjaga dan efisiensi usaha, kemudian ada potensi masuk pasar internasional, dan meningkatkan daya saing.
“Kalau ada logo SNI kan kepercayaan pelanggan meningkat. Selain itu mutu produk dapat terjaga. Sehingga meningkatkan daya saing,” ujar politisi PDI Perjuangan yang identik mengenakan blangkon bermotif batik Suku Baduy.
Sementara itu, Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono mengungkapkan setiap produk UMKM harus memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri.
Anak muda jebolan James Cook University Singapura itu juga mengatakan, bahwa pelaku UMKM perlu memperbarui produk sesuai jaman. Apalagi sekarang ini sudah masuk industry 4.0 atau digitalisasi.
“Maka UMKM harus kenal usaha dan targetnya. Kemudian, ciptakan branding dan marketing, kolaborasi usaha, dan konsisten aktif di media online,” kata Abraham.