Selain itu, Eggi Sudjana pernah berkomentar, ‘seharusnya Agama Kristen, Hindu, yang ketuhanannya tidak esa harus dibubarkan.’
“Jadi, semua pemahaman disampaikan secara umum, yang belum tentu benar. Tapi diyakini kebenarannya dan diperdebatkan luar biasa di dunia maya,” terangnya.
“Maka, saya mengatakan pemahaman keduanya adalah keliru dan salah. Karena Pancasila memberikan kebebasan dan membebankan setiap warganya memiliki kepercayaan, bertuhan,” imbuhnya.
Memilih Pemimpin Yang Baik
Selanjutnya, Ananta juga menjelaskan, Indonesia sampai hari ini, masih dalam proses mengelola negara menuju kesejahteraan rakyatnya.
Hal itu sebagaimana dengan perkataan Bung Karno bahwa tidak boleh ada kemiskinan di Indonesia.
Oleh karena itu, Ananta berpesan agar masyarakat bisa cermat dalam memilih pemimpin untuk kemajuan Indonesia.
“Selebihnya, jika ada pendapat ketika kita gonta-ganti presiden, tetapi masyarakat tetap miskin, itu sebuah kekeliruan,” ucapnya.
Lantaran sebetulnya, menurut dia, yang menyebabkan rakyat belum sejahtera karena pemimpinnya belum benar dalam mengelola negara.
“Karena itu, menjadi tugas rakyat untuk memilih calon pemimpin yang baik,” imbuh politisi PDI Perjuangan yang identik mengenakan blangkon dengan corak Suku Baduy itu.(TIM)