Tangerang, Semartara.News – Anggota MPR RI Dapil III, Ananta Wahana mengulas kecintaan Tokoh-Tokoh Katolik untuk Indonesia dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Resto Kampoeng Anggrek, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (30/6/2024).
Contohnya, Ananta menyampaikan pernyataan pencipta lagu Indonesia Raya, W. R. Supratman, saat melawan penindasan penjajah.
“Takdirku memang begini. Inilah yang diinginkan Pemerintah Hindia Belanda. Biarlah saya meninggal,Indonesia pasti merdeka,” kutip Ananta, untuk peserta yang terdiri dari Umat Katolik di Kota Tangerang Selatan.
Selain itu, Ananta menjelaskan bahwa tanah air adalah tempat penindasan diperangi, tempat perang diubah menjadi kedamaian.
Selanjutnya, menjadi tempat kawan manusia diangkat menjadi manusiawi oleh siapapun yang ikhlas berkorban.
“Dan patriotisme masa kini adalah solidaritas dengan yang lemah, hina, miskin, dan tertinas,” ucap Ananta lagi mengutip Romo Y. B. Mangunwijaya.
Dalam Konstitusi Pastoral, sambung Ananta, berdasarkan tugas dan wewenangnya, gereja memang sama sekali tidak dapat dicampuradukan dengan negara dan tidak terikat sistim politik.
“Tetapi di situ juga dinyatakan gereja mempunyai kewajiban untuk bekerja sama dengan negara dalam rangka mewujudkan cinta kasih dan keadilan,” tandasnya.
Perjuangan Tokoh Katolik untuk Indonesia
Berkaitan hal itu, Ketua Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Abraham Garuda Laksono menceritakan perjuangan Tokoh Katolik untuk kemerdekaan Indonesia.
Saat Revolusi Indonesia berkecamuk, lanjut Abraham, Mgr. Albertus Soegijapranata membangun penuh kemerdekaan.
“Ada semboyan yang terkenal, 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia,” imbuh Abraham, politisi muda yang lolos menjadi Anggota DPRD Provinsi Banten di Pemilu 2024.
Pantauan di lokasi, para peserta sangat antusias mengajukan ide atau masukan untuk perkembangan dan persatuan bangsa Indonesia.
Di akhir kegiatan, Ananta memberikan bantuan pangan berupa paket sembako kepada peserta. (Tim)