Tangerang, Semartara.News – Anggota MPR RI Ananta Wahana mengajak kalangan mahasiswa untuk melek dan lebih mendalami lagi Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Sebabnya, tantangan bangsa saat ini sangat besar, dengan derasnya paham dan ideologi asing masuk ke Indonesia.
Hal itu disampaikan Ananta Wahana pada Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang diikuti mahasiswa dan dosen Universitas Buddhi Dharma, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Kamis (21/4/2022).
Menurut Ananta, Pancasila adalah warisan luhur budaya bangsa yang kemudian digali oleh Bung Karno dan menjadi ideologi bangsa Indonesia.
“Sesungguhnya Pancasila adalah budaya luhur bangsa berabad-abad lamanya. Dan Bung Karno mengenalkan untuk pertama kali Pancasila saat pidato pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI,” ungkap Ananta.
Secara historis, kata Ananta, ada tiga rumusan dasar negara tentang sila-sila Pancasila. Pertama, rumusan konsep Ir. Soekarno yang disampaikan pada pidato 1 Juni 1945 tersebut.
Kemudian, rumusan oleh Panitia Sembilan dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan. “Terakhir rumusan pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945,” jelasnya.
Menangkal Ideologi Asing
Oleh karena itu, Anggota MPR RI mewakili wilayah Tangerang Raya, Banten itu mengingatkan agar kalangan mahasiswa penentu nasib bangsa kemudian, untuk waspada dengan paham ideologi asing yang bisa saja menyusup ke kampus-kampus.
“Inilah pentingnya mengenali lebih dalam lagi ideology kita Pancasila. Agar apa, tadi itu. Untuk selalu waspada masuknya paham asing yang bisa menyasar kantung-kantung pendidikan,” katanya.
Ananta juga memaparkan makna dari sila-sila Pancasila. Untuk Sila Kesatu yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan, Tuhan-nya sendiri.
Kemudian Sila Kedua yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa kita harus mendirikan negara Indonesia Merdeka menuju kepada kekeluargaan bangsa-bangsa.
“Untuk Sila Ketiga, pada prinsipnya negara Indonesia bukan negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan. Tetapi kita mendirikan negara “semua buat semua”,” terangnya.
Lalu untuk Sila Keempat yang pada prinsipnya dengan jalan mufakat kita memperbaiki segala hal, termasuk keselamatan negara yaitu dengan jalan musyawarah dan mufakat di dalam Badan Perwakilan Rakyat.
Dan Sila Kelima yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa tidak boleh ada kemiskinan dalam Negara Indonesia Merdeka.
“Jadi sekali lagi. Betapa pentingnya pengetahuan dan pemahaman Pancasila sebagai Ideologi bangsa tumbuh dan menguat di kalangan intelektual kampus ini untuk menangkal segala paham ideologi asing,” imbuh Ananta.
Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI itu ditutup dengan pembagian ratusan paket sembako bantuan Ketua DPR RI Puan Maharani.(naser/jack)