Kota Tangerang, Semartara.News – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang secara resmi memberangkatkan total 59 relawan gabungan dan menyalurkan bantuan logistik dengan nilai akumulasi lebih dari Rp1 miliar. Bantuan ini ditujukan untuk membantu para korban bencana banjir di wilayah Sumatera dan Aceh.
Pelepasan misi kemanusiaan ini dilaksanakan dengan khidmat di Patio Plaza Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang pada hari Jumat (19/12/25).
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menjelaskan bahwa pengiriman bantuan ini adalah manifestasi solidaritas yang nyata dari seluruh komponen masyarakat dan pemerintah di Kota Tangerang.
“Hari ini, kita melepas tim yang beranggotakan personel pemerintah daerah bersama komunitas-komunitas untuk berangkat ke Sumatera. Bantuan ini berasal dari donasi yang dikumpulkan oleh Pemkot dan masyarakat Kota Tangerang, yang akan diserahkan langsung kepada saudara-saudara kita di Sumatera dan Aceh,” tutur Sachrudin.
Beliau menambahkan bahwa misi ini direncanakan berlangsung hingga kondisi di lokasi bencana mulai stabil. Upaya penggalangan dana mendapat dukungan penuh dari berbagai organisasi kemasyarakatan, keagamaan, dan sosial politik.
“Di samping dukungan ke luar daerah, Kota Tangerang sendiri tetap berada dalam kondisi waspada dengan Status Siaga Bencana. Kami telah memperketat pemetaan wilayah yang berpotensi bencana dan menguatkan koordinasi hingga ke tingkat RT/RW untuk meminimalisir risiko di wilayah kita sendiri,” imbuhnya.
Detail Personel dan Logistik
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Mulyani, merinci bahwa 59 relawan terdiri dari berbagai unsur, termasuk BPBD, Dinas Sosial, Satpol PP, Baznas, dan perwakilan lintas komunitas.
Bantuan logistik yang dibawa mencakup kebutuhan mendesak seperti terpal, sandang (handuk, sarung, selimut), dan bahan pangan pokok.
“Kami juga akan mengoperasikan dapur umum yang setiap hari akan memasak dan mendistribusikan bantuan makanan ke titik-titik yang sangat membutuhkan. Selain logistik harian, kami juga fokus pada kebutuhan jangka panjang, seperti membantu pemulihan fasilitas publik yang terdampak, misalnya sekolah,” tambah Mulyani.
Diharapkan, bantuan ini dapat mengurangi beban penderitaan para korban, mengingat dampak bencana yang sangat luas, yang mencakup kerusakan infrastruktur, terputusnya akses jalan, hingga rusaknya sarana ibadah, sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan terintegrasi. (*)







