Soal RAPBN 2023 dan Nota Keuangannya, Jokowi: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen di Triwulan II tahun 2022

Pidato Presiden Soal RAPBN 2023 dan Nota Keuangan Ekonomi Indonesia Tumbuh di Triwulan II tahun 2022
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sidang tahunan MPR RI 2022, Selasa (16/8/2022)/Foto: Dok-Setneg.

Sektor manufaktur yang mengalami pemulihan kuat menopang tingginya kinerja ekspor nasional. Hal ini mencerminkan keberhasilan strategi hilirisasi industri yang kita jalankan sejak tahun 2015.

Tingginya kinerja ekspor juga didukung oleh sektor pertambangan seiring dengan meningkatnya harga komoditas global.

Sektor transportasi dan akomodasi yang paling terdampak pandemi juga mulai mengalami pemulihan. Masing-masing tumbuh 21,3 persen dan 9,8 persen pada Triwulan II tahun 2022.

Pada Juli 2022, Indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) meningkat juga menjadi 51,3 persen, mencerminkan arah pemulihan yang semakin kuat pada Semester II.

Laju inflasi Indonesia masih jauh lebih moderat dibandingkan dengan negara lain. Per Juli, tingkat inflasi Indonesia sebesar 4,9 persen year on year.

Hal itu ditopang oleh peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan. Konsekuensinya, anggaran subsidi dan kompensasi energi pada tahun 2022 meningkat menjadi Rp502 triliun.

Hadirin yang saya muliakan,

Ke depan, kita harus terus menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan kita. Risiko gejolak ekonomi global masih tinggi. Perlambatan ekonomi dunia tetap berpotensi memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek.

Konflik geopolitik dan perang di Ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga-harga komoditas global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak terkecuali negara kita, Indonesia.

Bank Sentral di banyak negara melakukan pengetatan kebijakan moneter secara agresif. Pengetatan telah menyebabkan guncangan pada pasar keuangan di banyak negara berkembang.

Tinggalkan Balasan