Berita  

Simbara Dorong Tranparansi Pengelolaan Sumber Daya Alam

Simbara Dorong Tranparansi Pengelolaan Sumber Daya Alam
Simbara Dorong Tranparansi Pengelolaan Sumber Daya Alam

Jakarta, Semartara.News — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan adanya Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian/Lembaga (SIMBARA) akan mendorong transparansi pengelolaan sumber daya alam.

“Ini sangat penting, transparansi terus dibangun Kemenkeu. Berapa kekayaan negara menyumbang penerimaan kemudian kembali ke program pembangunan manfaat bagi masyarakat,” kata Sri Mulyani dalam peluncuran SIMBARA di Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani menuturkan SIMBARA merupakan salah satu hasil sinergi berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) dalam mengintegrasikan data pengelolaan mineral dan batubara dengan memanfaatkan perkembangan digital.

Lima pilar pengelolaan sumber daya alam yakni dokumen, uang, jasa pengangkutan atau transportasi serta orang dan barang diintegrasikan melalui adopsi teknologi digital berupa SIMBARA.

Terlebih lagi, integrasi proses bisnis dan data antar K/L memang sudah seharusnya lebih mudah di era digitalisasi sekaligus menjadi kunci dalam perbaikan tata kelola serta penguatan pengawasan dan perbaikan layanan bagi dunia usaha.

“Sebab dunia usaha bisa mendapatkan kepastian dari antar K/L dan informasi yang sama. Ini bentuk transparansi dan akuntabilitas yang penting,” ujar Sri Mulyani.

Oleh karena itu seluruh proses bisnis sumber daya alam harus berorientasi ke pelayanan yang semakin mudah dan baik, dengan tetap mengedepankan akuntabilitas dari keseluruhan proses bisnis.

Dalam hal ini SIMBARA merupakan sistem untuk mewujudkan integrasi dokumen-dokumen dari pelaku bisnis dan K/L serta menyinkronkan informasi antara laporan dan arus uang.

“Transaksi dan dokumen untuk pengangkutan barang juga harus menunjukkan konsistensi informasi dan terwujud dari sisi arus uang,” kata Sri Mulyani.

Dari sini akan dapat terlacak keterkaitan antar pelaku usaha dengan pemeriksaan fisik barang dan dokumen antar-K/L tanpa menciptakan sebuah proses bisnis yang berat atau kompleks.

“Penting bagi K/L bisa saling compare atau membandingkan dan cek kebenaran atau akurasi informasi tersebut,“ tegas Sri Mulyani.

Ia menambahkan SIMBARA juga dapat mengurangi potensi melakukan pelanggaran tata kelola seperti penyelundupan, under invoicing, tax evasion yang berpotensi terjadi seiring harga minerba semakin tinggi.

“Ini jadi salah satu alasan nyata kenapa kita semakin perlu menata diri di antara K/L,” kata Menkeu Sri Mulyani.(ANTARA)

Tinggalkan Balasan