UMKM  

Silang Pendapat di Komisi VI Tentang Perpres Penanaman Modal

Perpres Penanaman Modal
Pekerja menjemur kerupuk sangrai atau kerupuk melarat di Kampung Kemang, Serang, Banten, Rabu (26/2/2020). (Foto - Antara)

Sebelumnya, Ketua Kapoksi PKB, Nasim Khan, mengatakan bahwa Perpres Nomor 10 Tahun 2021 itu justru mendukung UMKM Berkembang. “Ini salah satu upaya lanjutan yang dapat membesarkan UMKM ke tingkat selanjutnya,” kata Nasim, seperti yang diberitakan oleh LKBN Antara.

Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengizinkan investasi dari perusahaan besar masuk ke bisnis-bisnis yang sebelumnya digarap UMKM, dinilai punya tujuan baik. Presiden, terang Nasim, ingin UMKM berkembang. Dengan perpres itu, industri besar bisa menjalankan bisnis pembuatan kerupuk, keripik, rempeyek, dan sejenisnya. Selama ini kerupuk hingga rempeyek, banyak diproduksi usaha skala kecil.

Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Komisi VI DPR itu mengatakan, UMKM memiliki keuntungan karena berpotensi bisa masuk ke perusahaan-perusahaan besar, sehingga, bisa mendapatkan akses ke pemasaran. Nasim memberikan contoh sisi positif dari kebijakan itu, seperti, memasukkan hasil produksi kerupuk dan rempeyek ke supermarket.

Terkadang, lanjut Nasim, untuk masuk ke ritel atau supermarket, UMKM diperlakukan layaknya industri besar dengan biaya yang tinggi. Melalui Perpres Nomor 10, dia berharap UMKM mampu bersaing dengan perusahaan besar. Dia memaparkan, berdasarkan Perpres Nomor 10 Tahun 2021, usaha makanan berbahan kedelai, selain tempe dan tahu, dapat dilakukan dengan skema kemitraan antara UMKM dan industri.

“Menurut saya, ada baiknya juga pemerintah mengizinkan perusahaan besar masuk ke bisnis kerupuk dan rempeyek, namun harus digaris bawahi, bahwa, hal tersebut harus dengan syarat-syarat tertentu,” katanya pula.

Syarat tertentu yang dimaksud, seperti mengajak kerja sama industri kecil yang selama ini memproduksi kerupuk dan rempeyek. “Dengan masuknya perusahaan-perusahaan besar, maka diharapkan akan meningkatkan investasi di bidang tersebut,” ujarnya lagi.

Tinggalkan Balasan