Sidak Pasar, Ananta Wahana Minta Bulog Atasi Kelangkaan Daging Sapi

Daging Sapi
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, St Ananta Wahana, saat melakukan sidag pedagang daging sapi di Pasar Cikupa, Tangerang, Jumat (22/1/2021). (Foto – Semartara.News)

Tangerang, Semartara.News – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana, melakukan sidak ke Pasar Cikupa, Tangerang, Jumat (22/1/2021). Sidak tersebut, merupakan respon terhadap informasi soal hilangnya daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Wilayah Kabupaten Tangerang.

Di Pasa Cikupa itu, Ananta Wahana bertemu dengan sejumlah pedagang daging, tetapi seluruh lapak dagingnya tutup. Sebab, mereka melakukan itu sebagai aksi mogok berjualan karena akibat dari mahalnya harga daging di sejumlah Rumah Potong Hewan (RPH), dan tempat jagal.

Roni (40), salah satu pedagang yang diajak dialog oleh Sekretaris Badiklat PDI Perjuangan itu, mengaku, para pedagang yang melakukan aksi mogok berjualan tersebut tidak hanya di Pasar Cikupa, Tangerang. Tapi, para pedagang daging sapi di seluruh Jabodetabek, secara serentak melakukan hal yang sama.

“Kita semua kompak tidak berjualan. Kita menuntut harga daging diturunkan, karena naiknya itu di tempat pemotongannya. Sekarang ini per-kilo Rp98 ribu, itu daging masih campur sama tulang, lemak, termasuk jeroan. Makanya, kalau daging bersihnya kita jual harga normal Rp110 ribu per-kilo, enggak nutup modal. Makanya kita menuntut harga turun,” ujar Roni.

Pada sidak tersebut, Ananta Wahana juga mendengar keluhan dari para pedagang daing sapi, di mana mereka jika terpaksa mengambil daging dari Bulog, ada kekhawatiran masyarakat tidak mau membeli. Sebab, menurut Roni, daging yang sudah di-es kurang diminati.

Dalam kesempatan ini, Ananta juga mendengar keluhan dari para pedagang daging sapi, yaitu jika terpaksa mereka mengambil daging dari Bulog, dikhawatirkan masyarakat tidak mau membeli. Karena menurut Roni, daging yang sudah di-es kurang begitu diminati. Mereka (pembeli, red), terutama yang membeli daging untuk dijadikan bahan kuliner, lebih menyukai daging lokal yang baru dipotong.

Menanggapi keluhan di atas, Ananta Wahana berencana untuk berkomunikasi dengan pihak Bulog agar turun ke Pasar memenuhi kelangkaan daging sapi. Karena menurutnya, dengan langkanya daging itu di pasaran, akan berdampak terhadap pelaku UMKM, seperti pedagang bakso, serta warung makan, utamanya bagi warung makan Padang yang punya ciri khas masakan rendang.

“Kita akan dorong Bulog untuk turun, untuk memenuhi kebutuhan daging untuk masyarakat,” tutur Presidium GMNI Tahun 1989 ini.

Terkait kurangnya minat masyarakat terhadap daging Bulog, Ananta menyebut bahwa sebagai filter pangan, Bulog masih bermasalah, dan ini perlu dibenahi.

Tinggalkan Balasan