Anggota DPRD`Provinsi Banten Ananta Wahana saat melihat rumah tidak layak huni milik Sukmi (62) di wilayah Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.
SEMARTARA, Tangerang (12/10) – Sukmi (62), wanita asal Kampung Rengkok RT 15/07 Desa Jayanti Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang akhirnya dapat bernafas lega. Hal ini dikerenakan rahim kista yang dideritanya selama ini, sudah dioperasi. Sehingga kondisinya berangsur-angsur membaik, dan dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.
Wanita tua yang sebelumnya hidup dari kemurahan hati tetangganya ini, mengaku tidak pernah menyangka bahwa dirinya dapat sehat seperti sedia kala. Padahal dirinya mengaku, jangankan untuk berobat, untuk kebutuhan sehari-harinya pun sangat kesulitan.
Sukmi melanjutkan, dirinya dapat dioperasi lantaran mendapatkan penjelasan dari Anggota DPRD Provinsi Banten, Ananta Wahana saat reses beberapa bulan yang lalu mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan tanggung jawab negara sebagai penyelenggara pemerintahan.
“Tentunya saya mengucapkan banyak terimakasih sudah memberi pencerahan pada saya,” katanya saat dijenguk oleh Ananta Wahana, Anggota DPRD Provinsi Banten.
Sukmi manambahkan, pada kesempatan ini, dirinya juga meminta bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang tidak layak huni.”Mudah-mudahan, hal ini juga dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Kondisi rumah Rasimah (64), warga Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang yang kondisinya tidak layak huni.
Sementara, Ananta Wahana, Anggota DPRD Provinsi Banten mengatakan, awalnya dirinya baru mendengarkan kabar tentang Sukmi yang menderita sakit parah dari ketua Rukun Tetangga sekitar saat melaksanakan reses beberapa bulan lalu.
“Berdasarkan keterangan RT tersebut, saya meminta agar didaftarkan Sukmi menjadi anggota BPJS Kesehatan. Nah, hari ini saya berencana menjenguk secara langsung dan melihat proses pengobatannya,” kata Alumni GMNI tersebut.
Ananta juga mengaku bersyukur, karena ternyata setelah beberapa bulan tidak bertemu Sukmi telah sehat. “Semoga Ibu Sukmi diberikan kesahatan terus dan dmudahkan dalam mencari rejeki,” katanya.
Ananta menambahkan, saat menjenguk Sukmi dirinya juga melihat rumahnya sudah tidak layak huni. Sehingga dirinya juga akan mencoba mengusulkan untuk mendapatkan bantun bedah rumah (Program RTLH) dari pemerintah.
Tidak jauh dari tempat Sukmi, ketika arah balik, Ananta sempat terhenti mampir di rumah Rasimah (64) RT 16/07 yang ternyata rumahnya lebih tidak layak huni. Wanita pedagang bacang keliling yang untungnya rata-rata hanya Rp10 ribu/perhari, ini juga mengeluhkan rumahnya hancur dan bocor semua.
“Musim hujan ini rasanya, saya tidak tidur di rumah,” keluh Sukmi.
Mendengarkan keluhannya, Ananta akan mencoba mengusulkan rumah untuk Rasimah dalam program rumah tidak layak huni. (Sayuti)
Baca juga: