Kota Tangerang, Semartara.News – Pedagang di Festival Al-Azhom meminta pihak panitia lebih kreatif dalam mengadakan event guna meningkatkan jumlah pengunjung.
Hal itu disampaikan pedagang busana muslim berinisial S saat ditemui di stand atau lapak dagangannya yang masih sepi pembeli.
“Panitia ke depannya lebih banyak kreatifnya, lah,” kata S memberi masukan kepada panitia, Senin (8/7/2024).
Dia menilai, panitia belum mampu mengadakan event yang menarik minat banyak pengunjung. Dia membandingkan dengan pameran Artefak Rasulullah tahun sebelumnya yang ramai dikunjungi masyarakat Kota Tangerang.
“Kalau sekarang belum ada kreatifitas. Kayaknya masih rutinitas biasa aja, masih lomba-lomba,” tambahnya.
Namun, dia mengakui, di awal-awal festival, minat pengunjung memang selalu sepi. Dia berharap, mendekati pertengahan hingga akhir daya beli sudah meningkat.
Terlebih lagi, dia mengatakan, uang sewa stand masih terbilang standar seharga Rp3 juta.
Selain mencari keuntungan, tambahnya, tujuannya berdagang memfasilitasi busana orang-orang yang ingin beribadah.
“Rata-rata, awal-awal memang sepi, apalagi kemarin hujan. Gak tahu, tuh, kalau di akhir-akhir,” ujarnya.
“Namanya orang dagang kadang ada untungnya kadang rugi, resiko, lah. Tapi, selama ikut festival ada aja untungnya,” tandasnya.
Event Menarik Festival Al-Azhom
Menanggapi hal itu, Koordinator Bazar Festival Al-Azhom, Dedih Hermawan menyampaikan, pihaknya berusaha menampilkan event yang lebih menarik dari tahun sebelumnya.
Misalnya, kata Dedih, ada beberapa perlombaan baru seperti tari saman. Dan yang paling menarik, ada event ‘virtual journey’, yang memakai alat 4-5 dimensi.
Di virtual journey itu, sambung Dedih, para pengunjung bisa melihat sekaligus merasakan langsung peristiwa yang dialami Nabi dan Rasul.
“Karena letaknya di belakang mungkin kurang branding. Nanti mungkin, kita buka di depan sudah kita siapkan spot-nya. Harusnya hari ini dibuka. Info dari pendor sudah dipindahkan, tapi mungkin besok,” terang Dedih.
“Mudah-mudahan harapan kami itu bisa menarik pengunjung terutama kalangan milenial,” tambahnya.
Akan tetapi, Dedih menjelaskan, ada faktor cuaca yang juga memengaruhi intensitas pengunjung. Selain itu, pengaruh ketertarikan pengunjung terhadap produk para pedagang.
“Kalau bicara omset itu mah rezeki, ada aja pengunjung banyak tapi tetap aja gak ada omset. Karena kan minat beli, berpengaruh juga itu, Allah yang ngatur,” ucapnya.
“Tapi saya rasa hanya beberapa yang sepi, jangan digeneralisir,” terangnya.
Selanjutnya, Dedih mengimbau, agar para pedagang di Festival Al-Azhom tidak hanya berpaku pada keuntungan. Tetapi juga, niatkan berdagang untuk beribadah, berpartisipasi dalam menyiarkan Tahun Baru Islam.
“Alhamdulillah, kami himbau pedagang niatkan ibadah, berpartisipasi, syiar, adapun rezeki ya, mengikutilah cari keberkahan, karena ini ikhtiar kita menyiarkan tahun hijriyah,” jelasnya.
Dedi juga mengajak masyarakat Kota Tangerang untuk meramaikan Festival Al-Azhom yang menjadi event terbesar memperingati tahun baru Islam.
“Mari masyarakat Kota Tangerang kita ramaikan, hadiri, Festival Al-A’zhom ke-11 ini karena ini menjadi event nasional, jadi kita harus bangga. Dan, semua sudah kita sediakan dari kuliner dan fasion lengkap, semua ada di sini. Kita bantu UMKM,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Festival Al-Azhom diselenggarakan mulai tanggal 6 – 17 Juli 2024 di lingkungan Masjid Al-Azhom dan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. (Kahfi/Red)