Tangerang, Semartara.News – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menargetkan seluruh pondok pesantren di wilayahnya tuntas memiliki fasilitas sanitasi dalam dua tahun ke depan. Program Sanitren 2025 kembali digulirkan untuk mendukung kesehatan para santri.
Penyerahan bantuan Program Sanitren tahun 2025 dilakukan secara simbolis di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Tangerang, Senin, 8 September 2025. Pada tahun ini, sebanyak 75 pondok pesantren kembali menerima fasilitas sanitasi. Dengan tambahan tersebut, total sudah 821 pondok pesantren di Kabupaten Tangerang yang mendapatkan manfaat program ini sejak pertama kali digagas.
Bupati Maesyal Rasyid menegaskan bahwa sanitasi yang layak di pondok pesantren sangat penting untuk mendukung proses pendidikan. Menurutnya, pesantren merupakan lembaga strategis yang mencetak generasi berilmu, berakhlak, dan berdaya saing.
“Sanitasi pondok pesantren ini penting karena kesehatan santri harus dijaga. Dengan fasilitas yang baik, mereka bisa belajar dengan nyaman dan lebih fokus menimba ilmu,” ujarnya.
Lebih jauh, Bupati menyampaikan bahwa program Sanitren tidak hanya membangun MCK, ruang jemur, dan sarana air bersih, tetapi juga mulai diarahkan pada pembangunan Asrama Pondok Pesantren (Aspontren) secara bertahap.
“InsyaAllah dalam dua tahun ke depan seluruh pondok pesantren di Kabupaten Tangerang bisa tuntas mendapatkan fasilitas sanitasi. Kemudian, dalam lima tahun mendatang, asrama pesantren juga akan kita benahi,” jelasnya.
Bupati turut menyampaikan apresiasi kepada para kiai, ustaz, dan pengasuh pondok pesantren atas peran besar mereka menjaga kondusivitas daerah. Ia berharap program Sanitren dapat memberikan manfaat langsung, tidak hanya bagi para santri, tetapi juga masyarakat sekitar.
“Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang ingin memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan sekaligus pembinaan generasi bangsa,” tambahnya.
Sekretaris Bappeda Kabupaten Tangerang, Erwin Mawandi, menambahkan bahwa pelaksanaan program Sanitren 2025 dilakukan secara transparan. Setiap pesantren penerima akan mendapatkan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing dengan pendampingan fasilitator mulai dari penyusunan proposal, pelaksanaan, hingga laporan kegiatan.
“Selain fasilitator, kami juga menggandeng Kejaksaan dan Kepolisian untuk melakukan pengawasan agar program berjalan akuntabel dan tepat sasaran,” pungkas Erwin.
Dengan target tuntas dua tahun ke depan, Pemkab Tangerang optimistis seluruh pondok pesantren di daerahnya akan memiliki fasilitas sanitasi yang layak, sehingga kualitas pendidikan dan kesehatan santri semakin meningkat. (*)