Rusia Jatuhkan Sanksi Terbaru ke AS Sebagai Aksi Balasan

Presiden Rusia Vladimir Putin jatuhkan sanksi ke Amerika Serikat
Rusia jatuhkan sanksi ke Amerika Serikat (AS) sebagai balasan atas apa yang dilakukan Washington kepada Moskow/Foto: Vladimir Putin/Ist.

Moskow, Semartara.News — Rusia menjatuhkan sanksi terbaru ke Amerika Serikat (AS) sebagai balasan langkah serupa yang dilakukan Washington pascaserangan Moskow ke Ukraina.

Otoritas Rusia menegaskan akan ada lebih banyak sanksi untuk Amerika Serikat, mengutip AFP, Kamis (14/4/2022).

Dalam pengumuman itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menghukum 398 anggota kongres AS.

Sanksi Moskow termasuk ke pemimpin dan ketua komite majelis rendah Kongres AS.

“Dengan mempertimbangkan sanksi-sanksi yang terus dijatuhkan AS,” sebut Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya.

Sanksi Moskow termasuk ke pemimpin dan ketua komite majelis rendah Kongres AS.

“Akan lebih banyak orang Amerika ke daftar sanksi.”

Akan Menambah Sanksi Baru

Rusia pun menyatakan ini belum berakhir. Negeri itu akan menambah sanksi baru untuk AS yang dikeluarkan dalam waktu dekat.

“Pengumuman lebih lanjut tentang tindakan balasan Rusia direncanakan dalam waktu dekat,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Ini menjadi pembalasan Moskow ke Washington setelah bombardier sanksi yang diberikan pascaserangan Rusia ke Ukraina.

Bukan cuma AS, Rusia juga menjatuhkan sanksi ke Kanada.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan pihaknya juga menjatuhkan sanksi terhadap 87 anggota Senat Kanada.

Rusia menyatakan akan ada lebih banyak langkah untuk merespons kebijakan-kebijakan Ottawa yang ‘berpandangan sempit’.

Sebelumnya Rusia telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari.

Negara-negara Barat beramai-ramai menjatuhkan rentetan sanksi terhadap Moskow.

Beberapa sanksi mencakup pemblokiran sejumlah bank Rusia dari sistem SWIFT, kemudian juga embargo batu bara dan pembatasan terhadap investasi baru.

Dalam langkah terkoordinasi, negara-negara Barat juga mengumumkan pengusiran puluhan diplomat Rusia yang diduga terlibat praktik spionase.

Rusia membalas langkah ini dengan mengusir balik para diplomat dari negara yang bersangkutan.

Balas Sanksi Barat

Untuk membalas sanksi Barat, Vladimir Putin juga telah mewajibkan semua transaksi minyak dan gas Rusia dilakukan dalam Rubel.

Ini untuk menekan Eropa, yang selama ini menjadi penikmat utama energi fossil Rusia.

Eropa menikmati 43% gas Eropa setiap tahun menurut Badan Statistik Uni Eropa, Eurostat.

Jerman menjadi pembeli terbanyak, disusul Italia, Turki, Belanda, Prancis, Inggris, Spanyol, Belgia dan lainnya. Gas disalurkan melalui pipa dan LNG.(jack)

Melansir berbagai sumber

Tinggalkan Balasan