Sementara itu, korban mengaku, selain mengalami luka-luka di bagian tubuhnya, juga kaget, lantaran rumah tersebut langsung ambruk hingga nyaris rata dengan tanah disaat sedang tiduran di kamar.
“Saya kaget lagi tiduran tiba-tiba roboh, nggak ada bunyi dan tanda-tanda apapun,” apar dia.
Menyikapi hal itu Ketua RW 03, Sukarasa, Veti Giandini mengungkapkan, dirinya tidak menyangka rumah itu akan ambruk. Pasalnya, tambah dia, bangunan rumah tersebut meskipun setengah permanen terlihat kokoh.
Terlebih lagi, kata dia, rumah itu pada 2009 lalu masuk program bedah rumah tingkat kelurahan. “Sebelumnya, sudah pernah dapat program bedah rumah dari kelurahan, sehingga kondisi tidak mengkhawatirkan,” tandas dia, sembari menjelaskan, saat ini korban dan keluarganya sudah diungsikan, sambil menunggu bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
“Di rumah itu ditempati 10 orang yang terdiri dari tiga kepala keluarga. Ukuran luasnya sekira 50-100 meter, lah,” terangnya.