Riset PJJ, Siswa Banyak Yang Suka Tidur Tuh…

Riset PJJ Siswa
Ilustrasi Riset PJJ Siswa. (Foto - Istimewa)

Jakarta, Semartara.News – Menurut riset yang dilakukan oleh konsultan Pendidikan, Vivid Argarini menunjukan, 83,1 persen siswa kangen suasana sekolah. Hal itu dikarenakan selama pandemi Covid-19, para siswa harus sekolah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Yang paling ternyata dirindukan adalah bertemu dengan suasana sekolah. Mereka kangen dengan suasana sekolah yang menyenangkan. Kedua, adalah teman, ketiga adalah guru,” ujar Vivid memaparkan hasil Riset PJJ Siswa, dilansir dari antaranews.com, Jumat (6/11/2020).

Jika dirinci, ujarnya dalam acara “Satu Gawai, Solusi Untuk Semua” yang digelar Samsung secara virtual, riset itu menemukan siswa yang merindukan teman sebanyak 77,9 persen, sedang yang meridukan guru 45,1 persen siswa.

Lucunya, dalam riset PJJ Siswa itu juga menemukan kebiasaan siswa saat PJJ. 62,9 persen istirahat atau tidur, dan 56,5 persen malah bermain. Sedangkan yang memiliki kebiasaan mengerjakan tugas ‘hanya’ 57,3 persen.

Menurut riset yang sama, 54,8 persen siswa mengaku waktu bermain mereka lebih Panjang, dan ‘hanya’ 45,2 persen yang merasa waktu bermainnya tak berubah selama PJJ.

Di samping itu, mayoritas siswa, atau 92,2 persen dari yang mengikuti riset mengaku bermain dengan ponsel pintar selama PJJ. Untuk siswa yang bermain menggunakan laptop 35 persen, dan 9,2 persen bermain dengan tablet.

Vivid menyarankan kepada para orang tua siswa agar ikut berperan aktif selama PJJ. Hal itu tujuannya agar para siswa tidak merasa terbebani, penat, hingga stress saat belajar dari rumah.

“Buat perencanaan untuk menunjang silabus pokok-pokok, poin-poin, pembelajaran. Sehingga, anak tidak merasa pembelajaran ini dia sendiri. Jadi kita sebagai orang tua, juga membantu mencari tambahan informasi dari silabus yang sudah diberikan,” ujar Vivid.

Selain belajar,  Vivid menganjurkan agar orang tua melakukan kegiatan lain yang menyenangkan bersama anak, misalnya olahraga bersama. “Atau virtual tur. Karena belum bisa datang ke museum, jadi tur virtual bisa jadi alternatif, karena ini ada rekreasinya, ada edukasi, ada hiburannya juga,” Vivid menambahkan. (AD)

Tinggalkan Balasan