Resmi Beroperasi! Rumah Pompa Sunter C Jadi Andalan Baru Hadapi Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau Rumah Pompa Sunter C untuk penanganan banjir lokal dan merencanakan 13 rumah pompa baru
Gubernur DKI Jakarta resmikan Rumah Pompa Sunter C sebagai solusi banjir lokal dan awal dari pembangunan 13 rumah pompa baru. (Foto: jakarta.go.id)

Jakarta, Semartara.News – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melakukan kunjungan ke Rumah Pompa Sunter C yang terletak di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (26/5). Dalam kunjungannya, Gubernur Pramono menjelaskan bahwa Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta sedang memulai penanganan banjir lokal dengan membangun rumah pompa untuk mengoptimalkan saluran penghubung.

“Saya telah melihat sistem yang diterapkan di sini, dan menurut saya ini merupakan contoh yang baik dalam menangani banjir lokal di Jakarta. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, ada tiga jenis banjir: banjir kiriman, banjir lokal, dan banjir akibat rob,” ujarnya di lokasi.

Gubernur menekankan pentingnya pemantauan penanganan banjir di Sunter, terutama saat curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan tinggi muka air Sungai Sentiong setara dengan jalan raya.

“Saya sudah melihat langsung ada tiga pompa utama yang beroperasi secara digital. Jika curah hujan mencapai lebih dari 200 milimeter, pompa akan diaktifkan, sehingga masalah banjir dapat teratasi dalam waktu kurang dari setengah hari,” jelasnya.

Gubernur Pramono juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menangani masalah banjir secara serius, termasuk normalisasi Sungai Ciliwung. “Kepala Dinas juga melaporkan bahwa akan ada sekitar 13 titik tambahan yang akan kami tangani untuk mengatasi sebagian besar banjir lokal di Jakarta,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa perencanaan untuk pembangunan rumah pompa baru di 13 titik tersebut akan dibahas dengan DPRD DKI Jakarta, termasuk masalah anggaran yang memerlukan persetujuan legislatif.

“Anggaran untuk Rumah Pompa Sunter C ini, dengan tiga pompa utama, masing-masing sekitar Rp10 miliar. Ditambah dengan pipa dan fasilitas lainnya, totalnya sekitar Rp80 miliar. Kami akan transparan mengenai anggaran ini agar publik dapat mengetahuinya,” paparnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menambahkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan DPRD DKI Jakarta untuk membahas perencanaan 13 lokasi rumah pompa baru.

“Ada 13 lokasi yang direncanakan, termasuk Bulak Cabe, Cilincing KBN, Warung Jengkol, Kampung Sawah Rawa Terate, Kayu Putih Rawa Terate, Ancol, IKIP, Cempaka Putih, Cempaka Putih Barat, Cengkareng, Manggaraya Greenfield, dan Daan Mogot,” jelasnya.

Ika menjelaskan bahwa Rumah Pompa Sunter C berfungsi sebagai solusi untuk mengatasi banjir, khususnya di Kelurahan Sunter Agung dan Kampung Sawah. Dengan panjang storage 2,2 kilometer, rumah pompa ini mampu menangani banjir di area seluas 20 hektare.

“Masalah di daerah ini adalah saat banjir, jalan raya setara dengan sungai. Jika curah hujan mencapai 100 hingga 150 milimeter, infrastruktur kita sudah siap. Namun, jika lebih dari itu, kita perlu membangun infrastruktur tambahan. Selain itu, posisi jalan yang lebih rendah dari tinggi muka air Kali Sentiong menjadi alasan dibangunnya Rumah Pompa Sunter C,” tambahnya.

Sebagai informasi tambahan, pembangunan Rumah Pompa Sunter C juga meningkatkan kapasitas Polder Sunter Selatan dan Polder Sunter Utara dalam pengendalian banjir. Rumah pompa ini berperan menurunkan tinggi muka air di Saluran Penghubung Sunter C, sehingga sistem saluran di utara dan selatan Jalan Danau Sunter Utara dapat berfungsi secara optimal, serta mengurangi beban aliran banjir menuju Danau Sunter Utara dan Danau Sunter Selatan. (*)

Tinggalkan Balasan