Ia mengatakan, dalam periode Januari – Desember 2022, perusahaan PMA telah berinvestasi senilai Rp48,94 triliun. Dengan jumlah proyek 4.364 berkontribusi sebesar 61,01persen dari total investasi yang masuk ke Provinsi Banten.
Sedangkan perusahaan PMDN berkontribusi sebesar 38,99 persen, dengan nilai investasi Rp31,28 triliun, dengan proyek sebanyak 11.622.
“Dari total investasi yang masuk ke Provinsi Banten pada Tahun 2022 tersebut, Kota Cilegon menduduki peringkat pertama dalam realisasi investasi, yaitu sebesar Rp32,95 triliun,” katanya.
Kemudian disusul Kabupaten Tangerang, sebesar Rp18,94 triliun, Kota Tangerang sebesar Rp13,05 triliun, Kabupaten Serang sebesar Rp6,71 triliun, Kabupaten Lebak sebesar Rp4,16 triliun, Kota Tangerang Selatan sebesar Rp3,53 triliun, Kabupaten Pandeglang sebesar Rp545 miliar, dan Kota Serang sebesar Rp313 miliar.
Selain itu, kata Virgojanti, berdasarkan Bidang Usahanya, realisasi Investasi bidang Kimia dan Farmasi adalah bidang usaha yang paling mendominasi yakni mencapai Rp21,65 triliun.
Selanjutnya, bidang usaha Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran menduduki peringkat kedua, dengan nilai investasi Rp13,77 triliun, bidang usaha Listrik, Gas dan Air senilai Rp10,69 triliun, Industri Makanan senilai Rp5,95 triliun serta bidang usaha Jasa Lainnya terealisasi sebesar Rp5,46 triliun.
“Sedangkan sebaran investasi PMA berdasarkan asal negara, tercatat 5 negara yang paling tinggi investasinya di Banten, yaitu kesatu adalah Malaysia berinvestasi sebesar Rp17,31 triliun, kedua Korea Selatan sebesar Rp10,87 triliun, ketiga Singapura Rp8,38 triliun, selanjutnya Jepang Rp4,05 triliun, selanjutnya RRT berinvestasi sebesar Rp1,76 triliun,” katanya. (Sayuti)