Realisasi Investasi di Banten Masuk 10 Besar, Anggota Komisi VI Ananta Wahana Apresiasi Kementerian Investasi

Realisasi Investasi di Banten Masuk 10 Besar Anggota Komisi VI Ananta Wahana Apresiasi Kementerian Investasi
Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana (kedua dari kiri) saat Rapat Kegiatan Diseminasi Satgas Percepatan Investasi dan Capaian Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022, Kementerian Investasi/BKPM, bertempat di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (29/10/2022).

Realisasi Investasi Lampaui Target

Sementara itu, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno menyampaikan, bahwa realisasi investasi pada 2021 sebesar Rp901,02 triliun, nilai ini di atas target RPJMN Kementerian sebesar Rp858,5 triliun dan target presiden sebesar Rp900 triliun.

Sedangkan realisasi investasi tahun 2022, Januari hingga September sudah mencapai Rp 892,4 triliun atau 74,3 persen dari target presiden Rp1.200 triliun.

“Dan untuk target RPJMN Rp968,4 triliun capaiannya sudah 92,1 persen. Itu tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan,” jelasnya.

Riyatno merinci, bahwa capaian realisasi investasi itu terdiri penanaman modal asing (PMA) Rp479,3 triliun atau 53,7 persen, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp413,1 triliun atau 46,3 triliun.

“Capaian realisasi itu juga untuk Jawa mencapai Rp420,3 triliun (47,1 persen). Sementara luar Jawa mencapai Rp472,1 triliun atau 52,9 persen,” ungkapnya.

Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono dalam materinya menyampaikan, bahwa Presiden Jokowi telah mengingatkan tahun 2023 nanti diprediksi akan menjadi tahun gelap akibat krisis ekonomi, pangan dan energi.

“Krisis global ini dipicu periode panjang pandemi Covid-19. Juga diperparah adanya perang Rusia-Ukraina,” katanya.

Anak muda jebolan James Cook University Singapura itu juga menyebut, bahwa investasi berpengaruh pada PDB.

Menurut dia, pendapatan nasional atau PDB sangat erat kaitannya dengan investasi.

Investasi berupa penanaman modal yang meningkat akan berdampak positif pada proses produksi dalam bisnis yang semakin menguat. Kemudian akan berimbas pada meningkatnya konsumsi rumah tangga.

“Karena itu, Presiden Jokowi juga meminta agar investasi yang masuk ke Indonesia harus adil dan merata untuk menekan kesenjangan Jawa dan luar Jawa,” imbuhnya.(tim)

Tinggalkan Balasan