Berita  

Rakor Kesehatan Dinkes Tangerang: Fokus Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak serta Stunting

Rakor Kesehatan Dinkes Tangerang: Fokus Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak serta Stunting
Rakor Kesehatan Dinkes Tangerang: Fokus Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak serta Stunting. (Dok Humas Pemkab Tangerang)

Tangerang, Semartara.News Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menggelar Rapat Koordinasi Bidang Kesehatan Masyarakat pada Selasa (8/10/2024) di Hotel Arya Duta. Agenda utama rapat ini adalah merumuskan strategi untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Syaifullah, dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinan atas tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 39 kematian ibu, sedangkan dari Januari hingga Agustus 2024, jumlahnya sudah mencapai 27 kasus. “Sementara untuk kematian bayi, kami mencatat 256 kasus pada tahun lalu, dan 142 kasus dalam periode yang sama tahun ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syaifullah merujuk pada hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menunjukkan angka stunting di Kabupaten Tangerang mencapai 21,1 persen pada tahun 2022. Namun, angka tersebut mengalami peningkatan menjadi 26,4 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.

Dengan mengusung tema ‘Peran Lintas Sektor dalam Percepatan Penurunan AKI, AKB, dan Stunting’, Syaifullah mengajak seluruh elemen Pemkab Tangerang untuk memperkuat komitmen dalam percepatan penurunan angka-angka tersebut. “Sinergi yang kuat antara berbagai pihak sangat dibutuhkan agar kita bisa terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tangerang,” tambahnya.

Syaifullah juga menegaskan pentingnya evaluasi program kesehatan di tingkat puskesmas dan kecamatan. “Koordinasi ini adalah program rutin yang diadakan setiap tahun untuk mengevaluasi sejauh mana program yang sudah dilaksanakan dan apa saja kendalanya,” kata Muchlis, yang berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut agar program kesehatan dapat berjalan lebih efektif di masa depan.

Selain itu, ia menekankan pentingnya memberikan apresiasi kepada tenaga medis yang berperan vital dalam pelayanan kesehatan masyarakat. “Mudah-mudahan ke depan kita bisa meningkatkan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang memiliki fungsi pelayanan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Ahmad Muchlis, menyatakan bahwa dalam rapat ini pihaknya telah mengundang para stakeholder di bidang kesehatan. Menurutnya, ini merupakan bagian dari upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Muchlis menegaskan pentingnya implementasi kebijakan yang ditetapkan baik di tingkat pusat maupun daerah. Salah satu langkah strategis yang sedang dilakukan adalah sistem rujukan berjenjang, mulai dari pelayanan dasar di puskesmas hingga rumah sakit rujukan. Sistem ini bertujuan untuk memastikan setiap kasus darurat ibu hamil dan bayi dapat ditangani dengan cepat dan tepat. “Kami memiliki sistem rujukan yang terstruktur, mulai dari praktek mandiri, klinik, puskesmas, hingga rumah sakit rujukan. Hal ini diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi secara signifikan,” pungkasnya. (Sayuti/Red)

Tinggalkan Balasan