Puan Maharani Singgung Penyelesaian Tapal Batas Indonesia dan Timor Leste

Puan Maharani Singgung Penyelesaian

Bali, Semartara.News – Ketua DPR RI (H.C) Puan Maharani singgung penyelesaian tapal batas, saat menyelenggarakan pertemuan pull-aside dengan Ketua Palemen Republik Demokratik Timor-Leste, Ancieto Longuinhos.

Dimana, Puan Maharani singgung penyelesaian tapal batas disebabkan belum selesainya persoalan tersebut antara kedua negara hingga saat ini, semenjak Timor Leste terpisah dari NKRI.

“Saya berharap kita dapat menyelesaikan negosiasi perbatasan kedua negara yang tertunda karena pandemi,” tutur Puan dalam pertemuan bilateral antara Parlemen Indonesia dan Timor Leste di Nusa Dua, Bali, sebagaimana dilansir dari situs DPR RI, pada Rabu 23 Maret 2022 kemarin.

Oleh karena itu, dirinya meminta dukungan dari Timor Leste untuk mempercepat penyelesaian penentuan perbatasan darat di Segmen Noel Besi-Citrana, dan Segmen Bijael Sunan-Oben.

Terkait kerja sama antar parlemen, politisi Partai PDI-Perjuangan itu menyampaikan dukungan Indonesia atas keanggotaan Timor-Leste di ASEAN sekaligus Parlemen Timor-Leste ke AIPA (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly). “Saya ingin Indonesia terus dilibatkan dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk pembangunan infrastruktur,” tutupnya.

Diketahui, Timor Leste sebelumnya merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, dan sempat tercatat sebagai provinsi ke 27 yang terletak di ujung timur Indonesia.

Namun demikian, sekira 21 tahun yang lalu Timor Leste kemudian memisahkan diri lewat referendum kemerdekaan yang dibuat oleh sebagian besar rakyat yang ada di wilayah itu, sehingga mengakibatkan terlepasnya Timor Leste dari NKRI, lewat jajak pendapat yang dibuat, menyusul referendum kemerdekaan yang disuarakan tersebut.

Sejak memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, terinformasi tapal batas antara Indonesia dan Timor Leste hingga saat ini belum juga diselesaikan, dimana hal ini merupakan salah satu persoalan krusial, mengingat batas antara kedua negara berada di wiloayah daratan pulau Papua.

 

 

Tinggalkan Balasan