Jakarta, Semartara.News – Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dalam menjaga ketentraman dan memulihkan ekonomi pada masa pandemi Covid-19.
“Forkopimda sebagai forum komunikasi pimpinan di daerah, tentu memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan iklim yang tentram di tengah masyarakat,” kata Puan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/6/2021).
Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu mengatakan, bahwa forkopimda harus terus memperkuat kerja sama yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
“Bangun optimisme dalam menghadapi situasi pandemi dan perkuat gotong royong dalam membangun Sulawesi Utara,” ujarnya.
Forkopimda juga diingatkan untuk terus menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksin dan menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, Sulawesi Utara merupakan provinsi nomor 5 terbaik pertumbuhan ekonominya setelah Papua, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun ekonomi Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah ditopang oleh pertambangannya, Daerah Istimewa Yogyakarta ditopang oleh konsumsi dari kegiatan mahasiswa atau pelajar, sedangkan Sulawesi Utara ditopang oleh hasil kebun, pertanian, dan hasil laut.
Sulawesi Utara juga mendapat anggaran dari pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan pada tahun 2021 senilai Rp10,8 triliun melalui program kementerian dan lembaga, serta Rp13,4 triliun melalui transfer ke daerah dan dana desa (TKDD).
“Sulawesi Utara memiliki berbagai potensi perekonomian untuk dikembangkan, kemaritiman, pertanian, perkebunan, dan potensi pariwisata,” ujar Puan.
Alumnus FISIP Universitas Indonesia tersebut mengingatkan, salah satu hal penting untuk mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 adalah terus memperkuat pelaksanaan protokol kesehatan dan memperluas penerima vaksin untuk mencapai kekebalan komunal.
Berdasarkan informasi yang diterima Puan, vaksinasi COVID-19 di Sulawesi Utara baru mencapai 13 persen dari target penduduk yang harus divaksin.
“Dengan capaian vaksin yang tinggi, yaitu apabila dapat segera mencapai 80 persen, dapat berdampak positif pada pemulihan sosial dan ekonomi di Sulawesi Utara,” kata politikus PDI Perjuangan tersebut. (Herald)