BUMN  

PT Pertani Pasok Benih Padi Ke Perbatasan Paling Luar

Kebijakan Pupuk Bersubsidi
Petani menebar pupuk di areal sawah desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021). Petani daerah itu mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi akibat terjadinya kelangkaan sejak Desember 2020 lalu dan pupuk subsidi tahun 2021 mengalami kenaikan harga sekitar Rp.300 hingga Rp.450 per kilogram. (Foto - Antara)

Jakarta, Semartara.News – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan, PT Pertani (Persero) memasok benih padi ke perbatasan terluar Indonesia. Direktur Utama Pertani, Maryono, menjelaskan, bahwa pihaknya ingin memberi dukungan terhadap daerah perbatasan agar bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri, serta, bisa menjadi penyangga Kota besar di sekitarnya.

“Sesuai komitmen kami, Insya Allah Pertani men-support daerah perbatasan dapat memenuhi ketahanan pangannya sendiri, serta, bisa menjadi penyangga kota besar di sekitarnya, khususnya dalam kebutuhan akan beras,” kata Maryono dalam keterangan yang dikutip dari LKBN Antara, di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Maryono mengatakan, bahwa pihak PT Pertani juga mendukung wilayah perbatasan menjadi lumbung pangan, serta pintuk gerbang ekspor ke negara tetangga. Sebab, selama ini Malaysia dan juga Filipina, senang terhadap hasil pertanian Indonesia.

“Tentu hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, karena, bernilai ekonomi yang cukup tinggi,” katanya.

Dukungan dari perusahaan BUMN tersebut tidak hanya sebatas wacana, karena menurut Maryono, pihaknya memastikan distribusi benih unggul bisa menjangkau seluruh pelosok tanah air, termasuk di perbatasan paling luar.

Melalui Cabang Kalimantan Barat, jelasnya, Pertani telah menjangkau Desa di wilayah Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang merupakan jalur perbatasan darat dengan negara Malaysia, khususnya Sarawak.

Saat ini, belasan hektare di kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia itu, dapat memperoleh benih unggul dari perushaan itu, dari penugasan melalui permintaan Kementerian Pertanian RI (E-Katalog).

Di sisi lain, pihak perusahaan plat merah tersebut juga terus berkomiten menjalankan penugasan benih padi bantuan pemerintah melalui E-Katalog Kementan. Pertani, kata dia, tidak mendapatkan penugasan khusus ataupun privilege.

Hal itu, lanjut dia, membuat Pertani harus bersaing dengan produsen yang terdaftar pada E-Kataog Benih Padi Kementan baik dari sisi harga, kualitas, pelayanan dan kemampuan distribusi ke titik bagi kelompok tani.

Perusahaan tersebut juga membuktikan kerja keras dan komitmennya setelah selama tahun 2020 Pertani telah memasok benih padi untuk 1 juta hektare bakal sawah.

“Ke depannya Pertani akan memperkuat jaringan usaha, agar dapat meningkatkan penjualan secara ritel serta tidak lupa agar dapat memenuhi kebutuhan benih padi hingga ke pelosok negeri untuk mendukung ketahanan pangan di daerah perbatasan,” kata Maryono.

Tinggalkan Balasan