Berita  

PT Pegadaian Gandeng APPI untuk Membangun Sinergi Ekosistem Emas di Indonesia

PT Pegadaian Gandeng APPI untuk Membangun Sinergi Ekosistem Emas di Indonesia
PT Pegadaian Gandeng APPI untuk Membangun Sinergi Ekosistem Emas di Indonesia. (Istimewa)

Jakarta, Semartara.News – PT Pegadaian telah menjalin kemitraan dengan Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) untuk membangun sinergi bisnis dalam ekosistem emas di Indonesia. 

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, dan Ketua APPI serta President Direktur PT Untung Bersama Sejahtera, Eddy Susanto Yahya di Surabaya pada hari Rabu (22/02). Acara ini disaksikan oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, beserta para anggota APPI.

Menurut Elvi Rofiqotul Hidayah, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, kemitraan ini dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis Pegadaian yang semakin dinamis dan kompetitif. Sinergi menjadi salah satu strategi untuk dapat bertahan dan bersaing di industri jasa keuangan. Elvi menjelaskan, 

“Di era disrupsi seperti saat ini, perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang mau bersinergi dengan perusahaan lain, di antaranya sinergi dalam hal data dan pengembangan jaringan. Kerjasama dengan APPI merupakan langkah yang tepat bagi Pegadaian untuk mewujudkan ekosistem emas dan juga dalam mengembangkan layanan bullion.”

Kemitraan ini mencakup kerjasama pemasaran produk, penyelenggaraan literasi dan sharing knowledge bidang ekosistem emas, serta peningkatan pengetahuan industri terhadap kegiatan usaha bullion services. Eddy Susanto Yahya, Ketua APPI, menyatakan kesiapannya untuk mendukung Pegadaian dalam membentuk Bullion Services pertama di Indonesia. 

“Dengan adanya bullion, diharapkan dapat membantu industri perhiasan emas di Indonesia, mendorong terjadinya hilirisasi ekspor emas, hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah emas (granula) sehingga Indonesia hanya akan melakukan ekspor emas berupa produk jadi perhiasan yang memiliki value added yang lebih tinggi dibandingkan granula seperti yang selama ini terjadi. Dan juga dengan adanya Gold Metal Loan dengan bunga rendah akan mempermudah industri perhiasan emas dan toko emas untuk meningkatkan kapasitas produksinya, ini juga akan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dari sektor industri bisnis emas itu sendiri,” jelas Eddy.

Indonesia memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya Bullion services, seperti tambang terbesar dan menjadi salah satu produsen emas terbesar di dunia, banyaknya toko emas, dan juga kegemaran masyarakat Indonesia dalam berinvestasi emas.(Sayuti)

Tinggalkan Balasan