Jakarta, Semartara.News – Aktris sekaligus sineas muda Prilly Latuconsina mengungkapkan dirinya sekarang lebih menikmati untuk bekerja di balik layar dengan menjadi seorang produser.
“Aku sangat menikmati dan lebih enjoy di belakang kamera. Aku sangat menikmati prosesnya, kita memulai dari nol untuk memproduksi konten film maupun serial, dari analisa, cerita, marketing, dan lainnya. Memproduseri (film dan serial) lebih menantang buatku,” kata Prilly Latuconsina saat ditemui di Jakarta, dikutip pada Jumat.
Prilly sendiri telah andil sebagai produser dalam film “Kukira Kau Rumah” (2022), serial “Hari Ini Kenapa, Naira?” (2022), dan serial “Cinta Di Balik Awan” (2022), yang ketiganya disutradarai oleh Umay Shahab di bawah rumah produksi Sinemaku.
Bagi Duta Festival Film Indonesia (FFI) tersebut, meskipun menantang, proses di balik layar memiliki keseruan tersendiri. Ia bisa bebas berkarya dan berinovasi mengikuti perkembangan tren perfilman nasional bersama teman-teman produksi yang terlibat.
“Rasanya berbeda dan ada challenge-nya sendiri. Sebagai produser, kita menentukan konten yang akan kita buat. Terlebih, market film dan series Indonesia itu tidak bisa kita baca, berbeda dengan bisnis kreatif yang lain seperti fesyen, makanan, dan lainnya yang bisa kita baca market-nya,” papar Prilly.
“Beda dengan film yang sangat dinamis perubahan behaviour, market dan seleranya. Itu susah dan sebagai produser, itu menantang banget buatku dalam menentukan kira-kira konten apa yang cocok, ya? Seperti apa marketing-nya nanti? Tapi, ini bisa menjadi portofolio dan pengalaman buat kami,” imbuhnya.
Saat ditanya apakah kesukaannya terlibat di balik layar akan berdampak pada karier aktingnya, Prilly mengatakan ini merupakan salah satu bentuk rasa cintanya akan dunia film Indonesia. Namun, bagaimana pun, ia juga masih sangat mencintai profesinya sebagai seorang aktor.
“Ini juga merupakan wujud kecintaan aku dengan dunia film, dan aku ingin terlibat dan berkontribusi di dalamnya,” kata pemain film “Danur” (2017) itu.
“(Dengan bekerja di belakang layar), Aku bisa memilih isu yang aku ingin angkat. Aku percaya film, series, dan gambar hidup adalah kendaraan tepat untuk mengangkat sebuah isu dan memberikan pesan ke penontonnya,” ujarnya menambahkan.(ANTARA)