Jakarta, Semartara.News – Potensi pengembangan properti di wilayah Jakarta Timur hingga saat ini terus terbuka, bahkan mengalami beberapa kali peningkatan dibanding dengan waktu sebelumnya.
Pasalnya, potensi pengembangan properti di Jakarta Timur sendiri bisa dilihat dari banyaknya pembangunanberbagai proyek infrastruktur yang mendorong kenaikan harga properti. Jakarta Timur juga mencatatkan kenaikan harga properti tertinggi dibandingkan wilayah lain Jakarta dan kawasan ini membutuhkan pengembangan kawasan elit.
Dibandingkan wilayah lain Jakarta, kawasan Jakarta Timur memiliki beberapa kelebihan dari sisi propertinya. Wilayahnya yang masih dilakukan pengembangan berbagai proyek infrastruktur menjadikan properti di kawasan ini memiliki imbal kenaikan dengan persentase yang lebih tinggi dibandingkan wilayah Jakarta lainnya.
Menurut pengamat properti dan CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, pengembangan pemukiman di Jakarta Timur juga menjadi salah satu yang dikebut dan terus dikembangkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Timur dan ini akan membuat value properti yang akan terus meningkat.
“Dari sisi harga lahan di Jakarta Timur, wilayah ini masih menawarkan harga yang relatif lebih rendah dibandingkan wilayah lain di Jakarta. Di sisi lain hal ini membuat potensi Jakarta Timur memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan. Survei IPW menyebut, dalam lima tahun terkahir pertumbuhan per kuartal di kawasan ini mencapai 3,48 persen dan menjadi yang tertinggi di Jakarta,” ujarnya.
Hal ini juga membuat wilayah Jakarta Timur dikategorikan sunrise phase atau masih dalam tahap awal pengembangan dengan ruang pertumbuhan yang sangat besar untuk berbagai produk propertinya. Di sisi lain, masih ada beberapa tantangan yang harus bisa diselesaikan misalnya profil maupun karakteristik yang sangat beragam.
Untuk memudahkan potensi kawasan ini, Ali membagi ke dalam tiga zona. Pertama zona bagian utara yang mencakup kawasan Pulo Gadung dan Cakung sebagai simpul industri. Zona kedua bagian tengah yang memanjang dari Jalan I Gusti Ngurah Rai hingga Jalan Kolonel Sugiono dengan potensi sebagai kawasan pemukiman. Sementara zona ketiga Cawang-Kalimalang sebagai pusat pertumbuhan dan transformasi.
Ketiga zona ini menjadi syarat untuk perkembangan dan pertumbuhan sebuah kawasan. Sebagaimana lazimnya, satu kota akan berkembang bila ada pusat bisnis yang menarik segmen kelas menengah ke atas untuk menetap yang akan membentuk kawasan elit. Sejauh ini belum ada kawasan elit yang berkembang di wilayah Jakarta Timur dan ini yang harus diwujudkan.
“Beberapa kalangan pengembang sudah berupaya untuk mewujudkan kawasan elit tapi karakteristiknya agak berbeda karena dikembangkan di zona satu. Melihat lokasi dan berbagai potensinya, pengembangannya harus dilakukan dari Kelapa Gading sebagai jangkarnya sehingga di wilayah zona dua bisa menjadi kawasan yang tepat untuk dikembangkan sebagai kawasan elit sekaligus menjadi embrio untuk pengembangan kawasan emas di Jakarta Timur,” beber Ali.