SEMARTARA, Jakarta – Polisi ungkap produksi rumahan liquid vape ekstasi di wilayah Jakarta Utara. Pengungkapan tersebut merupakan pengembangan kasus peredaran liquid vape yang mengandung Metilendioksimetamfetamina (MDMA) sebelumnya.
Tim Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya semula menangkap 3 orang berinisial TM, AG, dan RT dari lokasi yang berbeda. Mereka diketahui memesan liquid vape ekstasi itu dari seorang berinisial BR.
“Kita kembangkan (perkara) dan mendapatkan lokasi ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Kombes Argo Yuwono di sebuah rumah di Jalan Janur, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (31/10).
Rumah tersebut diduga Argo digunakan sebagai tempat produksi liquid vape ekstasi tersebut. Ketiga orang itu kemudian memesan liquid vape dengan menggunakan ojek online.
Di tempat yang sama, Kasubdit I Ditresnarkoba AKBP Calvijn Simanjuntak mengatakan, driver ojek online itu tidak mengetahui isi dari paket tersebut lantaran hanya mengantar. Polisi kemudian bergerak menyelidiki identitas pengirim liquid vape itu.
Polisi mendeteksi pengirim barang haram itu berinisial BUS. Dia kemudian ditangkap di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dari keterangan BUS, polisi menduga ada jaringan peredaran liquid vape ekstasi itu.
Dari situlah polisi menggelar operasi besar-besaran dengan menangkap sejumlah orang lainnya mulai 15-17 Oktober 2018. Setidaknya ada 11 orang yang ditangkap yaitu TM, BUS, BR, BR, DIK, DIL, KIM, SEP, DAN, VIK, AD, dan AR. Mereka kemudian ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 114 Ayat 2 juncto Pasal 132 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Masing-masing tersangka itu memiliki peran berbeda seperti juru masak, peracik hingga proses produksi liquid vape ekstasi. Polisi mendeteksi setidaknya ada 3 lokasi yang digunakan untuk peredaran liquid vape itu, yaitu sebagai berikut:
– Apartemen Basura digunakan sebagai tempat pengemasan
– Apartemen Paladian digunakan sebagai tempat peracikan dan pengemasan
– Rumah di Jalan Janur, Kelapa Gading digunakan untuk ekstrasi, pembuatan, peracikan dan pengemasan
Saat ini polisi masih mengejar seorang lagi berinisial LT yang diduga berperan sebagai penanggungjawab produksi. Sedangkan dari lokasi rumah di Jalan Janur, polisi menyita sejumlah peralatan seperti gelas kaca, nampan berisi cairan warna cokelat tua mengandung THC, 3 buah pot kaca, 3 buah spet, dan sejumlah peralatan lain. (Helmi)