Kondisi Pasar Lembang, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
SEMARTARA, Kota Tangerang (13/12) – Kondisi ratusan eks pedagang di Pasar Lembang, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, kian memprihatinkan. Hal itu diungkapkan Hartoto alias Toing, Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PDI Perjuangan.
Ketika berbincang dengan semartara.com, Toing mengatakan, hingga saat ini, kondisi mantan para pedagang di Pasar Lembang terus menjadi sorotan publik. Bahkan belakangan ini, kerap mengundang kepedulian dari sejumlah kalangan di wilayah setempat.
“Terutama mengenai dampak atas rencana pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang akan didirikan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang di bekas Pasar Lembang,” kata Toing, usai Sidak di wilayah sekitar Pasar Lembang baru-baru ini.
Ia menyarankan, seharusnya pemerintah dapat menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan permasalahan baru. Terlebih lagi hal tersebut menjadi gangguan untuk kepentingan masyarakat. Sebab kata dia, keberadaan Pasar Lembang begitu penting bagi masyarakat sekitar, tidak hanya untuk pedagang, keberadaannya juga dirasakan penting untuk masyarakat yang sehari-hari belanja di pasar tersebut.
“Seharusnya lahan yang sudah dijadikan pasar sejak tahun 90-an ini tidak perlu digusur, karena sebetulnya pemerintah cukup membangun dan menata pasar tradisional ini, serta juga membina para pedagang disini,” jelas Toing.
Lanjut Toing, sebagian besar eks pedagang di Pasar Lembang sudah direlokasi. Namun dilapak baru biayanya lebih tinggi, sudah tentu hal itu menjadi beban serta menjadi pertimbangan para pedagang.
“Kondisi seperti ini membuat kami tambah prihatin dan merasa tergugah. Karena nasib pedagang di pasar itu seperti sedang dipermainkan,” simpulnya.
Viki alias Jack, eks pedagang Pasar Lembang ini berharap agar bisa tetap berjualan di lokasi yang sudah berjalan puluhan tahun itu. Ia juga bersedia meskipun pasar yang baru di kelola sepenuhnya oleh Pemkot Tangerang.
“Kami semua setuju jika pasar dikelola pemerintah, tetapi kami ingin tetap berdagang di lokasi yang lama,” ujarnya.
Tambah Viki, semua pedagang ingin berjualan ditempat semula, karena lapak yang baru terlalu mahal bagi pedagang kecil. (Hel)
Baca juga: