Berita  

Pj Gubernur Al Muktabar: Inflasi Provinsi Banten Terkendali dengan Baik

Pj Gubernur Al Muktabar: Inflasi Provinsi Banten Terkendali dengan Baik
Pj Gubernur Al Muktabar: Inflasi Provinsi Banten Terkendali dengan Baik. (Dok Humas Pemprov Banten)

Banten, Semartara.News Dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang berlangsung di Sasana Bhakti Praja, Kantor Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Jakarta, pada Senin (7/10/2024). Rapat ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, M Tito Karnavian.

Dalam pertemuan tersebut, Al Muktabar menyampaikan, “Secara umum, inflasi kita berada dalam kendali yang baik. Hal ini tercermin dari angka yang berada dalam rentang ideal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu 2,5% plus minus 1%.”

Ia menekankan pentingnya mengawasi komoditas yang bergejolak, seperti beras dan bahan pangan lainnya. Khusus untuk ayam ras dan telur, Al Muktabar menyoroti perlunya menjaga keseimbangan harga agar tidak jatuh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). “Jika harga terlalu rendah, petani akan dirugikan. Karena itu, kita perlu menciptakan keseimbangan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno, meluncurkan program “Bangga Main Gim Lokal”. Al Muktabar menjelaskan bahwa industri gim lokal di Provinsi Banten telah menunjukkan kemajuan melalui berbagai platform yang ada, dan pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan sektor ini. “Gim lokal dapat memberikan dampak positif yang luas dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Kami berusaha untuk memastikan bahwa kreativitas ini dapat memberikan makna positif bagi masyarakat,” ujar Al Muktabar.

Mengacu pada pernyataan Mendagri, M Tito Karnavian, inflasi Indonesia pasca kemerdekaan kini dalam keadaan sangat terkendali. Tito memberikan apresiasi atas capaian inflasi tahunan dan deflasi bulanan saat ini. Sejak tahun 2004, tingkat inflasi di Banten secara bertahap telah menurun, dengan angka inflasi tahunan pada September 2024 mencapai 1,84% dan deflasi -0,12%. “Deflasi ini bukan disebabkan oleh penurunan permintaan, melainkan terjadi pada komponen inflasi volatile yang mencakup kebutuhan pokok seperti bahan pangan,” jelasnya.

Tito menambahkan, meskipun penurunan harga dapat menguntungkan bagi konsumen, penting untuk tidak membuat para produsen dan petani kesulitan. “Indonesia bukan hanya negara konsumen, tetapi juga produsen. Kita perlu menjaga agar penurunan harga tidak terlalu tajam, agar produsen tetap dapat beroperasi dengan baik,” tegasnya.

Dalam rangka melanjutkan kolaborasi untuk mengendalikan inflasi dan mendorong industri kreatif, peluncuran program Bangga Main Gim Lokal juga turut meramaikan rapat ini, menunjukkan komitmen Provinsi Banten untuk mendukung perkembangan industri gim yang memiliki potensi luar biasa. (Sayuti)

Tinggalkan Balasan