Cara Punai Gading berkembang biak
Satwa ini sejenis burung merpati berbiak sepanjang tahun. Ketika masa berbiak, jantan dan betina berbagi tugas.
Pejantan bertanggung jawab mencari material sarang berupa ranting-ranting kering, rumput dan material lainnya.
Selanjutnya, betina bertugas membangun sarang. Bentuk sarangnya sederhana, berupa tumpukan rumput dan ranting kering mereka tempatkan pada cabang atau ranting semak, perdu atau pohon dengan ketinggian antara 1–10 meter dari permukaan tanah.
Telur punai biasanya berjumlah dua butir yang mereka erami secara bergantian. Jantan mengerami telur saat siang hari. Sedangkan betina saat malam hari. Itu mereka lakukan selama 17 hari sebelum akhirnya telur menetas.
Burung raptor seperti elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster) dan alap-alap sapi (Falco moluccensis) adalah pemangsa utama punai gading di alam liar.
Perburuan terhadap punai gading acap kali pemburu liar lakukan untuk mereka jadikan hewan peliharaan atau konsumsi.
Termasuk satwa dilindungi
Punai gading memiliki daerah sebaran yang luas dan populasinya masih melimpah sehingga tidak tergolong jenis burung dilindungi.
Satwa ini juga masih dianggap berisiko rendah untuk punah dalam waktu dekat atau kategori least concern oleh badan konservasi alaminternasional, IUCN.
Punai gading juga tidak tercantum dalam daftar Appendix CITES. Meski begitu, kita tetap wajib menjaga kelestariannya di alam Nusantara agar tidak punah dan jangan sampai hanya tinggal namanya.(jack)
Sumber : Indonesia.go.id