Pesantren Suryalaya Peringati 120 Tahun, Ribuan Ikhwan Padati Puncak Acara

Ribuan ikhwan TQN hadiri Milad ke-120 Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, peringati Haol Abah Sepuh dan Abah Anom penuh khidmat.
Ribuan jamaah memadati area luar Pondok Pesantren Suryalaya saat Puncak Milad ke-120 dan Haol Abah Sepuh serta Abah Anom, diikuti ikhwan maupun masyarakat umum. (Foto: Ist)

Tasikmalaya, Semartara.News – Ribuan ikhwan dari Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) yang datang dari berbagai daerah hingga luar negeri memadati Pondok Pesantren Suryalaya pada Kamis, 4 September 2025. Mereka berkumpul untuk merayakan Puncak Milad ke-120 sekaligus Haol para pendiri pesantren, Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) dan Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom).

Acara yang digelar setelah amaliah manakib di bulan Rabiul Awal 1447 H ini dipimpin oleh KH. Sandisi, Wakil Talqin TQN Pondok Pesantren Suryalaya. Kegiatan berlangsung di Puncak Suryalaya Kajembaran Rahmaniah, kompleks makam Abah Sepuh dan Abah Anom, yang sejak pagi sudah dipenuhi oleh lautan jamaah.

Suasana penuh khidmat dan haru terasa saat ribuan ikhwan bersama-sama melantunkan doa dan tahlil untuk mendoakan para pendiri pesantren. Selain ikhwan dari berbagai provinsi di Indonesia, tampak juga ikhwan TQN dari mancanegara yang antusias mengikuti acara sakral ini.

Turut hadir pula para wakil talqin, pengurus Yayasan Serba Bakti Suryalaya, jajaran pengurus Lembaga Dakwah Tarekat Qodiriyah Naqsyandiyah (LDTQN), Generasi Muda Pondok Pesantren Suryalaya (GMPS), serta IBU BELLA dari tingkat pusat, koordinator wilayah, dan perwakilan daerah. Kehadiran mereka semakin memperkuat persatuan ikhwan dalam menjaga ajaran tarekat yang diwariskan oleh para guru besar Suryalaya.

Ketua Panitia Milad ke-120 Suryalaya, H. Sufi Halwani, SE., MM, menyatakan bahwa peringatan ini menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi antarikhwan sekaligus meneguhkan ajaran TQN di tengah dinamika zaman.

“Alhamdulillah, kami bersyukur melihat ribuan ikhwan hadir dengan semangat ukhuwah. Ini membuktikan bahwa ajaran Abah Sepuh dan Abah Anom tetap hidup di hati umat, meskipun sudah lebih dari satu abad berlalu,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan oleh Rahmat, seorang ikhwan dari Tangerang yang datang bersama rombongan.

“Saya sudah beberapa kali berkunjung ke Suryalaya, namun tahun ini terasa sangat istimewa karena bertepatan dengan 120 tahun berdirinya pesantren. Rasanya luar biasa bisa berkumpul dan berdoa bersama ikhwan dari berbagai daerah,” ungkapnya dengan penuh haru.

Sementara itu, Angga, ikhwan asal Jakarta, mengaku bangga dapat ikut serta dalam peringatan ini.

“Bagi kami yang jauh dari tanah air, hadir di Suryalaya seperti pulang ke rumah spiritual. Semoga Suryalaya terus menjadi cahaya yang membimbing umat di seluruh dunia,” katanya.

Perayaan ini juga menjadi refleksi atas sejarah panjang Suryalaya yang didirikan oleh Abah Sepuh pada 5 September 1905. Tepat 120 tahun kemudian, pesantren ini tetap konsisten menjadi pusat dakwah, pendidikan, dan pengembangan spiritual melalui ajaran TQN.

Nama Suryalaya sendiri, yang diberikan oleh Syekh Talhah Kalisapu Cirebon (guru dari Abah Anom), mengandung makna filosofis mendalam. Surya berarti matahari, sedangkan Laya berarti menyinari. Filosofi ini melambangkan harapan agar Suryalaya selalu menjadi cahaya yang menerangi umat, seperti matahari yang tak pernah padam memberikan kehidupan.

Peringatan Milad ke-120 Pesantren Suryalaya bukan sekadar acara seremonial, melainkan juga momentum untuk memperkuat ikatan ukhuwah, meneguhkan amaliah TQN, serta memperbarui komitmen dalam pengabdian kepada agama, bangsa, dan negara.

120 Tahun Suryalaya, Cahaya yang Terus Menyinari Umat dan Negeri. (*)

Tinggalkan Balasan