Pesan Natal Paus Fransiskus, Kritik Nasionalisme dan Individualisme Radikal

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus merayakan misa Malam Natal dengan kehadiran hanya beberapa anggota umat yang dapat berpartisipasi karena peraturan pembatasan terkait COVID-19, di Basilika Santo Petrus di Vatikan, (24/12/2020). (Foto - Antara)

Paus Fransiskus Singgung Individualisme radikal

“Kita tidak bisa menempatkan diri kita di depan orang lain, menempatkan kekuatan pasar dan hukum paten di atas hukum cinta dan kesehatan kemanusiaan. Kita tidak bisa membiarkan, nasionalisme tertutup menghalangi kita untuk hidup, seperti keluarga manusia sejati seperti kita,” imbuh Paus.

Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga mengkritik orang-orang yang menolak memakai masker, karena, dianggap melanggar kebebasan mereka, sikap yang telah meluas di negara-negara seperti Amerika Serikat. “Dan kita juga tidak dapat membiarkan virus individualisme radikal menang, dan membuat kita acuh tak acuh terhadap penderitaan saudara-saudara lainnya,” tutur Paus.

Penduduk Italia berada di bawah penguncian nasional untuk sebagian besar masa liburan Natal, dan Tahun Baru. Pembatasan membuat warga tidak dapat pergi ke Lapangan Santo Petrus atau basilika, untuk mengikuti acara bersama Paus Fransiskus, yang semuanya telah dipindahkan ke dalam ruangan.

“Natal di atas segalanya, adalah waktu untuk membantu orang lain, karena, Yesus sendiri terlahir sebagai orang buangan yang miskin,” kata Paus Fransiskus pada Kamis (24/12) malam pada Misa Malam Natal, yang dimulai dua jam lebih awal, sehingga, beberapa peserta bisa pulang tepat waktu sebelum jam 22.00.

“Semoga Anak Betlehem membantu kita, kemudian, menjadi murah hati, mendukung dan membantu, terutama terhadap mereka yang rentan, orang sakit, mereka yang menganggur atau mengalami kesulitan karena efek ekonomi dari pandemi, dan wanita yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama bulan-bulan penguncian ini, “katanya dalam pidatonya.

Dia kemudian menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi di Suriah, Yaman, Libya, Nagorno-Karabakh, Sudan Selatan, Nigeria, Kamerun dan Irak, yang akan dia kunjungi pada awal Maret.

Dia juga meminta semua orang membantu mereka yang menderita krisis kemanusiaan atau bencana alam di Burkina Fasso, Mali, Niger, Filipina, dan Vietnam.

Tinggalkan Balasan