Permintaan Rumah Tapak Diprediksi Meningkat di Tahun 2022

Permintaan Rumah Tapak Diprediksi Meningkat di Tahun 2022
Permintaan Rumah Tapak Diprediksi Meningkat di Tahun 2022(Rumahcom)
Permintaan Rumah Tapak Diprediksi Meningkat di Tahun 2022
Permintaan Rumah Tapak Diprediksi Meningkat di Tahun 2022(Rumahcom)

Semartaranews – Tahun 2022 masih akan melanjutkan tren perbaikan sektor properti yang mulai terjadi sejak akhir tahun lalu. Sektor rumah tapak menjadi produk yang disebut masih mengalami peningkatan disusul dengan sektor perhotelan dengan telah mulai dilonggarkannya berbagai pembatasan oleh pemerintah.

 

Sektor residensial khususnya landed house (rumah tapak) masih akan jadi pionir sektor properti tahun 2022 ini. Selain rumah tapak, sektor properti lain yang berpotensi meningkat yaitu perhotelan pada tahun ini. Dua sektor ini akan unggul dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan sektor apartemen, perkantoran, dan ritel.

 

Menurut Managing Partner Coldwell Banker Commercial Tommy H. Bastamy, tahun 2022 sektor properti masih akan terus melanjutkan tren dan sentimen positifnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti terkendalinya pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi nasional, dan lainnya.

 

“Sentimen positif untuk sektor properti sudah terlihat sejak akhir tahun lalu dan itu terus berlanjut pada tahun 2022 ini. Untuk sektor properti yang paling kuat untuk bangkit tetap dari segmen residensial khususnya rumah tapak dan diikuti dengan hotel seiring berbagai pelonggaran yang terus terjadi,” ujarnya.

 

Sektor residensial lebih cepat pulih dibandingkan sektor properti lainnya karena demand yang masih cukup besar dan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Sektor rumah tapak masih sangat diminati oleh kalangan pengguna (end user) yang mencari rumah pertamanya. Hal ini membuat kalangan pengembang terus meluncurkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

 

Selain itu, produk rumah tapak juga memudahkan pengembang untuk memasarkan maupun dalam proses pembangunannya. Dibandingkan apartemen misalnya, proses membangunnya sangat kompleks terkait perizinan dan hal teknis lainnya sehingga membutuhkan investasi yang juga sangat besar. Rumah tapak juga kian digemari saat situasi pandemi ini.

 

Hal lainnya yang membuat produk residensial masih digemari yaitu keputusan pemerintah yang memperpanjang insentif PPN. Pemerintah memberikan diskon PPN 50 persen untuk produk properti baru seharga maksimal Rp2 miliar dan diskon PPN 25 persen untuk yang seharga maksimal Rp5 miliar. Insentif ini berlaku hingga akhir Juni 2022.

 

Sementara itu untuk sektor perhotelan yang juga berpotensi untuk terus meningkat tidak terlepas dari penanganan pandemi yang makin baik. Saat ini aktivitas masyarakat terkait bisnis maupun sosial mulai dibuka dan ini akan berdampak langsung pada okupansi perhotelan yang juga merupakan sentimen positif untuk sektor pariwisata tanah air.

 

“Okupansi hotel akan terus meningkat pada tahun ini dan itu ditunjukkan dengan tingkat keterisian saat ini yang telah mencapai 60 persen. Untuk sektor ritel seperti mal juga telah mulai ada peningkatan namun dari sisi tenant belum ada pergerakan yang signifikan. Untuk  perumahan kita masih akan terus melanjutkan tren peningkatan dan ini merupakan indikator yang sangat baik,” bebernya.(Rumahcom)

Tinggalkan Balasan