Permintaan Pemasangan Listrik Agroindustri di Aceh Meningkat

Pemasangan Listrik
Dokumentasi - Suasana tambak udang vaname (Litopenaeus vannamei) di Desa Suak Pandan, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (22/2/2020). (Foto - Antara)

Meulaboh, Semartara.News – Agroindustri untuk wilayah Pantai Barat Aceh, mengalami pertumbuhan sejak 2020 kemarin. Sehingga, menurut PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, mengakui permintaan pemasangan listrik untuk sektor itu mengalami peningkatan.

“Ada sekitar 30 pelanggan baru di sektor agroindustri yang mengajukan pemasangan daya baru dengan kapasitas energi listrik mencapai 550 kilovolt ampere (KVA) per pelanggan,” kata Manajer PT PLN (Persero) UP3 Meulaboh, Ediwan HD, sebagaimana dilansir LKBN Antara, Ahad (14/2/2021).

Ediwan menuturkan, pada 2019, jumlah pelanggan baru yang mengajukan pemasangan listrik di sektor bisnis tersebut, berada di sekitar angka belasan pelanggan saja. Ia merinci, penambahan pelanggan baru di sektor kegiatan ekonomi di sektor agroindustri di Aceh Barat, yakni di lokasi peternakan ayam pedaging, serta sektor tambak udang vaname.

Dengan peningkatan tersebut, pihaknya berharap pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh di tengah pandemi COVID-19 semakin meningkat pada tahun 2021.

Ediwan juga mengakui dengan bertambahnya sekitar 30 pelanggan baru di sektor agro industri tersebut, telah menyebabkan penambahan kebutuhan energi listrik di sektor bisnis di Aceh Barat mencapai 5  megawatt ampere (MWA).

Pihaknya berharap peningkatan kebutuhan energi listrik untuk sektor ekonomi di daerah ini ke depan semakin mengalami pertumbuhan, katanya.

Ia juga menjelaskan selama ini yang dikeluhkan para investor untuk berinvestasi di Aceh yaitu terkait ketersediaan energi listrik.

Namun saat ini kekurangan energi listrik tersebut sudah terpenuhi dengan operasional PLTU 3-4 Nagan Raya, Aceh dan turut dibantu oleh pembangkit listrik dari PLTMG Arun di Kabupaten Aceh Utara, dengan suplai dari sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara.

“Jadi kalau ada investor yang ingin berinvestasi di Aceh,  saat ini kebutuhan energi listrik tidak lagi menjadi kendala, semuanya sudah bisa kita penuhi,” kata Ediwan.

Tinggalkan Balasan