Kota Tangerang, Semartara.News – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, masyarakat Kampung Gebang, Kelurahan Sangiang Jaya, Periuk, mengadakan acara tasyakuran yang berlangsung meriah, Sabtu malam, 16 Agustus 2025. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang berkumpul untuk merayakan momen bersejarah ini dengan penuh suka cita.
Acara dimulai dengan tawasulan dan manaqib sebagai bentuk penghormatan serta doa kepada Syekh Abdul Qadir Al Jailani, diiringi dengan khataman Al-Qur’an 30 Juz. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustad Apipudin menambah suasana khidmat, di mana seluruh warga dengan khusyuk mendengarkan lantunan ayat-ayat yang menyejukkan jiwa.
Ketua panitia, Rahmat Saleh, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tasyakuran ini merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun sebagai ungkapan rasa syukur dan cinta tanah air. “Kegiatan ini adalah warisan dari leluhur kami. Kami ingin mengingatkan generasi muda tentang pentingnya perjuangan para pahlawan dan menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Anggota DPRD Kota Tangerang dan tokoh masyarakat Kampung Gebang, Saiful Milah, juga memberikan sambutan. Ia menekankan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebagai pengingat bagi semua untuk terus menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. “Kegiatan ini digagas oleh tokoh agama setempat, KH. Mualim Ahmad, yang mendorong masyarakat untuk merayakan 17 Agustus dengan cara yang berbeda, yaitu melalui tasyakuran,” jelasnya.

Saiful menambahkan, “Kita sangat bersyukur karena mendapatkan warisan yang luar biasa untuk terus mengingat jasa para pahlawan kita.”
Maryono, yang juga memberikan sambutan, menjelaskan bahwa Kecamatan Periuk dan Kelurahan Sangiang Jaya memiliki makna yang mendalam bagi Kota Tangerang. Di wilayah ini terdapat makam Raden Aria Yudhanegara, salah satu pendiri Tangerang, yang bersama dengan Aria Wangsakara dan Aria Santika, berjuang untuk kemerdekaan dan menyebarkan ajaran Islam. “Periuk dan Sangiang Jaya adalah cikal bakal Kota Tangerang, karena di sini terdapat tokoh-tokoh yang konsisten dalam memperjuangkan kemerdekaan,” terangnya.
Maryono juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sangiang Jaya atas pelaksanaan tasyakuran ini. “Semoga melalui acara ini, kita diberikan kemampuan untuk terus membangun Kota Tangerang, memajukan kampung masing-masing, serta melakukan inovasi dan berakhlak mulia,” tambahnya.
Acara ini semakin meriah dengan lomba tumpeng antar Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Sangiang Jaya, di mana Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono Hasan, bertindak sebagai juri untuk memilih tiga peserta terbaik. “Lomba tumpeng ini adalah simbol syukur kita kepada Tuhan dan juga sebagai bentuk kreativitas masyarakat. Saya sangat mengapresiasi partisipasi semua warga dalam acara ini,” ungkapnya.
Sebagai penutup, tausiyah oleh Ustad Ali Wardana memberikan pencerahan dan motivasi kepada seluruh warga. Dalam tausiyahnya, Ustad Ali mengingatkan pentingnya merawat ingatan atas jasa para pahlawan yang telah berjuang dengan harta dan nyawa demi kemerdekaan yang kita nikmati saat ini. “Kemerdekaan Indonesia tidak didapatkan dengan mudah, tetapi melalui perjuangan yang berat. Kita hanya tinggal menikmati hasilnya,” ujarnya.

Ustad Ali juga menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah mukjizat dari Allah SWT di abad ke-20, di mana beragam suku, bahasa, dan agama dapat bersatu di bawah naungan negara Republik Indonesia. “Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah rahmat dari Allah SWT. Tanpa anugerah-Nya, kita tidak akan bisa bersatu,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa merayakan HUT Kemerdekaan RI dengan tasyakuran adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah kemerdekaan. “Dengan terus bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya,” tegasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Tangerang Nurhadi, Camat Periuk Nanang Kosim, Lurah Sangiang Jaya Achmad Fariz Firdaus, Lurah Periuk Jaya Muhdi, serta tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda setempat.
Dengan berbagai kegiatan yang berlangsung, diharapkan semangat kemerdekaan terus membara di hati setiap warga Kampung Gebang, serta rasa persatuan dan kesatuan antarwarga semakin kuat. (*)