SEMARTARA, Serang (4/10) – Aktivis Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Perwakilan Serang menuntut Gubernur dan Wakil Gubernur Banten untuk segera merealisasikan janjinya menyejahterakan masyarakat Banten.
Tuntutan aktivis mahasiswa tersebut disampaikan melalui aksi damai merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Banten ke-17 di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Rabu (4/10).
Juru bicara Kumala, Faisal Dudayef mengatakan, 17 tahun sudah Banten menjadi provinsi semenjak berpisah dari Jawa Barat pada 4 Oktober tahun 2000, atas desakan masyarakat Banten yang bersikukuh untuk menjadikan Banten sebagai daerah otonom baru.
Dari mulai berdirinya menjadi sebuah provinsi dengan beberapa kali pergantian kepemimpinan, namun tetap saja masyarakat Banten masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Salah satu bukti yang begitu jelas adalah rendahnya mutu pendidikan, tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah, dan masih sulitnya mencari pekerjaan,” kata Faisal dalam orasinya di depan DPRD Banten.
Dia melanjutkan, Banten yang letak geografis berdekatan dengan ibu kota negara, namun pada kenyataannya masih menjadi daerah tertinggal dengan jumlah pengangguran lebih dari 400 ribu orang.
“Ini menjadi koreksi bagi Pemprov Banten di bawah kepemimpinan WH-Andika,” ungkapnya.
Dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa menuntut agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan terkait pendidikan, agraria, tranportasi, persoalan ekonomi, infrastruktur, kesehatan, pelayanan publik dan pertambangan.
Sebelum mengakhiri aksinya, mahasiswa meminta Gubernur Banten Wahidin Halim tidak hanya mengumbar janji, tapi membuktikan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat Banten yang masih hidup miskin.
“Ini kado pahit dari masyarakat Banten Pak Gubernur, jangan janji – janji saja. Harus buktikan mampu menyelesaikan permasalahan ini,” kata salah seorang pengunjukrasa. (Soe)
Baca juga: