Menurut Abraham pemimpin Yugoslavia, Josip Broz Tito pernah mengatakan dengan bangga kepada Bung Karno, bahwa jika dia meninggal akan mewariskan kekuatan militer yang sangat kuat untuk menjaga keutuhan negaranya.
Lain halnya dengan Bung Karno saat ditanya Josip Tito, apa yang akan diwariskan kepada bangsa Indonesia jika sudah tiada.
“Aku tidak khawatir, karena telah kuwariskan Pancasila sebagai jalan hidup bangsa Indonesia,” ujar Soekarno kepada Tito.
Dan kemudian setelah pemimpin kedua negara itu tiada. Yugoslavia hancur tinggal kenangan.
“Tapi negara Indonesia hingga kini tetap utuh dan kuat. Karena pemersatu negara kita bukan lem istimewa, bukan hipnotis, bukan militer. Namun sebuah ideologi yang kuat yang namanya Pancasila,” tegasnya.
Makna Sila-sila Pancasila
Sementara itu, Anggota MPR RI dari Dapil Banten III, Ananta Wahana menyampaikan, bahwa Bung Karno mengenalkan untuk pertama kali Pancasila saat pidato pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPK.
Ananta juga memaparkan makna dari sila-sila Pancasila. Untuk Sila Kesatu yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan, Tuhan-nya sendiri.
Kemudian Sila Kedua yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa kita harus mendirikan negara Indonesia Merdeka menuju kepada kekeluargaan bangsa-bangsa.
“Untuk Sila Ketiga, pada prinsipnya negara Indonesia bukan negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan. Tetapi kita mendirikan negara “semua buat semua”,” terangnya.
Lalu untuk Sila Keempat yang pada prinsipnya dengan jalan mufakat kita memperbaiki segala hal, termasuk keselamatan negara yaitu dengan jalan musyawarah dan mufakat di dalam Badan Perwakilan Rakyat.
Dan Sila Kelima yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa tidak boleh ada kemiskinan dalam Negara Indonesia Merdeka.
“Jadi, betapa pentingnya pengetahuan dan pemahaman Pancasila sebagai Ideologi bangsa tumbuh dan menguat di masyarakat,” imbuh Ananta.
Diketahui, pada akhir kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI tersebut, Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono juga membagikan ratusan paket sembako bantuan CSR dari BNI kepada peserta.(tim)