Berita  

Perdana, 28 KWT Kota Tangerang Panen Sayuran Hidroponik

Perdana, 28 KWT Kota Tangerang Panen Sayuran Hidroponik
Wali Kota dan DKP Kota Tangerang bersama KWT Gemas Implan saat melakukan panen raya sayuran hidroponik.

Kota Tangerang, Semartara.News – 28 Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Tangerang meraih hasil panen sayuran hidroponik perdananya.

Hasil panen dirasakan oleh salah satu KWT Gemas Implan di Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Panen tersebut juga disertai dengan penjualan perdana dari 1000 lubang hidroponik 28 KWT.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Abduh Surahman, mengungkapkan terdapat dua jenis tanaman yang dipanen pada tahap perdana ini.

Menurutnya, kedepan akan dikembangkan menjadi beberapa jenis tanaman dan di sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Tahap awal, kita fokuskan untuk dua jenis tanaman, yaitu pakcoy dan selada. Namun, kedepannya kita akan kembangkan lagi ke tanaman lain sesuai dengan permintaan pasar,” katanya.

Terlebih lagi, saat ini kebutuhan pasar akan sayuran hidroponik sangat meningkat, hingga mencapai di angka 120 kilogram per hari. Hal ini karena banyak rumah makan yang menggunakan sayuran hidroponik sebagai bahan utama.

“Setiap harinya 28 KWT tersebut mampu menghasilkan 40 kilogram per hari. Oleh karena itu, kita pun akan terus mendorong agar KWT-KWT dapat memperbanyak lubang hidroponik sehingga target 100 sampai 120 kilogram dapat segera terealisasi,” jelas Abduh, saat melaksanakan panen dan penjualan perdana di KWT Gemas Implan. Rabu, (07/07/22).

Perhitungan Modal dan Keuntungan Setiap KWT

Diperkirakan nilai investasi setiap KWT, sebesar Rp15 juta. Dengan target, dapat meraup keuntungan di angka Rp1,4 juta setiap panen. Dari hasil tersebut, diharapkan dapat mengembangkan dan memperbanyak lubang hidroponik di angka dua sampai tiga ribu lubang dalam kurun waktu tiga bulan.

Di samping itu, KWT di Kota Tangerang sudah bekerjasama dengan Bumiku Hijau untuk menjual hasil panen.

Selain itu, pemasaran juga dilakukan di masyarakat sekitar. Jadi, masyarakat yang ingin mencicipi segarnya sayuran hasil panen KWT dapat langsung membelinya. 

“Karena pembelinya sudah ada, jadi KWT fokusnya saat ini hanya menanam dan merawat tanaman agar target tersebut dapat terpenuhi. Dengan begitu, harapannya KWT pun dapat berkembang dan anggotanya pun sejahtera,” harap Abduh.

“Tidak hanya dalam bentuk partai, kita juga jual untuk masyarakat, sistemnya bisa menjadi member. Dan kalau sudah menjadi member mereka bisa dapat harga sayuran yang sedikit di bawah harga pasar. Plus bonus selfi – selfi di kebun Gemas Implan,” pungkasnya. (AK/Say)

Tinggalkan Balasan