Penyertaan Modal Negara untuk Waskita Karya Rp7,9 Triliun Cair

Waskita Beton Precast
Tanjung Benua Highway menjadi salah satu proyek PT Waskita Beton Precast Tbk. (Foto - Doc. Waskita)
Waskita Beton Precast
Tanjung Benua Highway menjadi salah satu proyek PT Waskita Beton Precast Tbk. (Foto – Doc. Waskita)

Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menerima penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp7,90 triliun. Dana tersebut merupakan bagian dari aksi korporasi perusahaan, yakni rights issue pada akhir 2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra mengatakan modal tersebut merupakan wujud kepercayaan pemerintah terhadap perusahaan konstruksi tersebut.

 

“Setoran modal ini menunjukkan kepercayaan dan support konkret dari pemerintah atas upaya perbaikan fundamental keuangan Waskita sekaligus sinyal positif dalam proses rights issue yang saat ini sedang berlangsung,” kata Taufik dalam keterangan resmi, Jumat (31/12).

 

 

 

Proses rights issue, kata Taufik, akan berlangsung pada 30 Desember 2021 hingga 12 Januari 2022 dengan harga penebusan sebesar Rp620. Manajemen menargetkan dana segar Rp11,96 triliun dari rights issue, termasuk dana PMN yang sudah disetor oleh pemerintah.

 

Taufik mengatakan manajemen sedang memperbaiki kinerja keuangan perusahaan saat ini. Beberapa hal yang dilakukan, antara lain restrukturisasi di induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, PMN, rights issue, divestasi aset jalan tol, transformasi bisnis, dan penyelesaian konstruksi.

 

“Dengan implementasi delapan stream penyehatan keuangan Waskita, manajemen cukup optimistis kinerja ke depan akan semakin baik, terutama seiring dengan ada penambahan modal yang prosesnya sedang berjalan,” jelas Taufik.

 

Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan pihaknya akan terus menjual tol sampai 2025 mendatang. Penjualan dilakukan demi membayar utang yang sudah tembus Rp54 triliun per November 2021.

 

“Beban tol Waskita untuk investasi ini kurang lebih Rp50-an triliun, Rp 53 triliun-Rp 54 triliun, ini yang harus kami selesaikan,” ucap Destiawan.

 

Salah satu tol yang akan dijual adalah sebagian Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Tol itu rencananya akan dilepas tahun depan.

 

Kemudian, perusahaan berencana menjual Tol Kayuagung-Palembang-Betung pada 2023 mendatang. Sementara, Waskita Karya telah menjual empat ruas tol tahun ini.

Nilai yang didapat dari pelepasan 4 ruas itu yakni Rp 6,8 triliun. Tol yang dijual, yakni ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, Cinere-Serpong, Cibitung-Cilincing.(CNN Indonesia)

Tinggalkan Balasan