Berita  

Pengembangan Triple Helix Dapat Apresiasi Dari Gubernur Sulut

Pengembangan Triple Helix
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, saat menghadiri zoom meeting kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), tentang kemitraan triple helix untuk pengembangan pertanian/ketahanan pangan di Provinsi Sulut (Foto – facebook Olly Dondokambey)

Manado, Semartara.News – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, apresiasi dukungan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Soharso Manoarfa, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Rektor Central Queensland University, dan Pimpinan Trade and Investment Queensland, serta Rektor Universitas Sam Ratulangi, Manado, yang terlibat dalam mewujudkan sinergi pengembangan triple helix ketahanan pangan di Sulut.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Gubernur Olly, saat menghadiri zoom meeting kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), tentang kemitraan triple helix untuk pengembangan pertanian/ketahanan pangan di Provinsi Sulut, Rabu (13/1/2021).

“Terima kasih atas dukungannya, sehingga, satu kesepahaman sudah dapat terbentuk hari ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, dalam hal ini Menteri PPN/Kepala Bappenas, atas fasilitasi dalam pembentukan kesepahaman ini,” kata Olly.

“Harapan kedepan, apa yang kita sepakati bersama pada hari ini, akan terus berlanjut untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia, khususnya Sulawesi Utara melalui pengembangan industri peternakan sapi,” tutur Olly menyampaikan.

Olly menerangkan, bahwa, kolaborasi dan sinergitas pembangunan, mulai dari tingkat nasional sampai ke daerah, adalah kekuatan untuk bersama-sama mencapai Tujuan Pembangunan Nasional. Dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana RPJMN 2020-2024, jelasnya, telah ditetapkan salah satu agenda nasional, yaitu, peningkatan cadangan pangan. di mana, ini juga adalah, bagian dari agenda

global dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goal’s (SDG’s).

“Sebagai bagian dari integral Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi Sulawesi Utara turut berkontribusi dalam pencapaian agenda pembangunan bidang peningkatan cadangan pangan ini,” ujarnya.

Menurut Olly, seluruh urusan pembangunan, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dengan kemampuan sumberdaya, baik dana, maupun manusia yang terbatas.

“Karena itu, pola kemitraan adalah salah satu wayout, atau terobosan untuk keluar dari keterbatasan ini,” ungkapnya.

“Hal ini sangat didukung dengan keberadaan bidang pertanian, di dalamnya Peternakan Sapi yang sangat potensial di Sulawesi Utara. Sehingga, kesepahaman yang akan ditandatangani saat ini, menjadi sangat strategis dan penting untuk dilakukan dan ditindaklanjuti,” tambahnya.

Diketahui, Sulut merupakan salah satu Provinsi Kepulauan dari 8 Provinsi Kepulauan di Indonesia, yang memiliki 287 Pulau, dengan garis pantai 2.395,99 Km. Wilayah ini terdiri dari 15 Kabupaten /Kota.

Sulut sangat kaya dengan potensi pertanian, kelautan dan perikanan serta kehutanan. Hal ini juga ditunjukan dengan paling besarnya kontribusi lapangan usaha pertanian, perikanan, dan kehutanan dalam pembentukan struktur ekonomi Sulut. Pada tahun 2019, Sulut memberikan kontribusi sebesar 20,83%, dan di masa pandemi ini tetap berkontribusi positif sebesar 21,66% Triwulan III Tahun 2020.

Dengan ditandatangani nota kesepahaman ini, diharapkan semua pihak yang berkomitmen di dalamnya, akan mampu menindaklanjuti. Lebih khusus Pemprov Sulut, yang di dalamnya ada Kabupaten Bolmut sebagai lokasi pengembangan peternakan sapi di Sulut.

Lebih jauh, Olly berharap, kemitraan ini bukan hanya di atas kertas atau selebrasi saja. Tindak lanjut yang sudah direncanakan harus diimplementasikan, sehingga, daya ungkit potensi ini benar-benar akan membawa indikasi yang baik

dalam pembangunan masyarakat Sulut bangkit akibat pandemi Covid-19.

“Menjadi harapan, kemitraan triple helix untuk pengembangan pertanian/ketahanan pangan, khususnya pengembangan peternakan sapi di Sulut ini, dapat berjalan dengan baik untuk membawa Sulut semakin maju dan sejahtera,” tutupnya

Acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), tentang kemitraan triple helix dibuka secara resmi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa. Acara itu turut dihadiri Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Sekdaprov Sulut, Edwin Silangen, dan seluruh peserta acara peluncuran kemitraan.

Tinggalkan Balasan