Kalau bisa, lanjut Agustin, kawasan tersebut ditata kembali, dengan mempertimbangkan segala faktor, baik keamanan, kenyamanan maupun keindahan.
” Kami harap konsep penataannya ditinjau ulang. Karena kalau ada apa-apa dengan warga atau pedagang, apakah PT TNG mau tanggung jawab,” tandas Agustin yang mengaku berdagang di kawasan itu sejak tahun 1998 lalu.
Senada pula dengan Farha (21) pedagang lainnya. Ia mengatakan penataan baru Pasar Lama yang dilakukan oleh PT TNG kurang tepat. Selain lintasan para konsumennya sempit, juga semakin semrawut.
“Di sini selalu ramai pengunjung, apalagi menjelang akhir pekan. Para konsumen tentunya akan berdesak-desakan,” kata Fartha.
Direktur PT TNG, Edi Candra saat dikonfirmasi masalah tersebut oleh Semartara.News, enggan memberikan penjelasan. (Kahfi/Tri)