Pemprov Dinilai Lamban Entaskan Angka Putus Sekolah

SEMARTARA, Tangsel (29/5) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dinilai lamban dalam mengentaskan angka putus sekolah. Hal itu diungkapkan Adhia Muzakki, Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa Banten (HMB), saat Bimbingan Test dan Try Out SPMB Mandiri UIN Jakarta, di aula perjuangan HMB Jakarta, yang berlokasi di Jalan Semanggi II Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Menurutnya, rata-rata lama sekolah di banten hanya sampai tingkat SMP-SMA. Hal itu pun diperkuat melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017. Dengan demikian, HMB akan terus menyoroti soal pendidikan khususnya di wilayah Provinsi Banten.

“Sejauh ini saya kira pemerintah daerah lamban dalam mengentaskan angka putus sekolah. Ini diperkuat oleh data BPS tahun 2017, rata-rata lama sekolah hanya sampai tingkat SMP-SMA saja. Padahal, APBD Provinsi Banten pertahun mencapai 11,3 Triliun, kemana saja anggaran sebesar ini berlabuh?, Saya miris melihatnya,” tutur Adhia, dalam kegiatan Bimtest yang berlangsung selama empat hari.

Ia menegaskan, pemerintah seharusnya lebih serius dalam melaksanakan program kerja yang telah di tuangkan terutama untuk kepentingan umum. “Ini persoalan fundamental pendidikan maniesfestasi ke depan untuk banten. Apalagi ada agenda bonus demografi dan generasi emas 2045,” katanya, Senin (28/5).

Dengan diadakannya bimbingan tes ini, Adhia berharap dapat memacu semangat generasi muda, terutama yang baru lulus tingkat SMA/SMK sederajat, agar melanjutkan pendidikan sekolahnya sampai ke tingkat perguruan tinggi.

“Bimtest ini salah satu kebutuhan mendasar bagi para calon mahasiswa untuk mengetahui parameter, dan sejauh mana para peserta bimtest ini memahami materi-materi yang akan di hadapi saat ujian tes tulis, di UIN Syarif Hidayatullah,” tandasnya.

Adapun kegiatan diikuti sebanyak 105 peserta calon mahasiswa dari beberapa daerah di Banten maupun di luar Banten. Kegiatan yang diselenggarakan HMB Jakarta ini mengusung tema “Implementasi Peran Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, dalam rangka mencerdaskan Kehidupan bangsa”.

Ketua Pelaksana kegiatan, Humaeni Rizki mengatakan, kegiatan ini diharapkan agar mahasiswa mampu mengaplikasikan perannya untuk meningkatkan ekonomi daerah dari berbagai sektor. Menurutnya, persaingan dunia kini telah memasuki Era Globalisasi, persaingan pendidikan pun juga sangat nyata. Oleh karenanya, perlu kesungguhan hati dan pikiran untuk terus belajar, sehingga menjadi generasi yang berdaya saing.

“Persaingan tidak hanya terjadi pada ranah ekonomi dan politik. Tetapi, persaingan pun terjadi dalam dunia pendidikan. Untuk itu kawan-kawan peserta bimtes ini harus persiapkan bekal yang matang agar menjadi pemenang dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan