Dukung PRESIDENSI G20, Pelabuhan Sanur Garapan Hutama Karya Telah Diresmikan

Dukung PRESIDENSI G20, Pelabuhan Sanur Garapan Hutama Karya Telah Diresmikan
Dukung PRESIDENSI G20, Pelabuhan Sanur Garapan Hutama Karya Telah Diresmikan

Bali, Semartara.News – Setelah sebelumnya telah dilakukan pelaksanaan uji coba sandar kapal di Dermaga Apung Pelabuhan Sanur dengan tujuan ke Pulau Nusa Penida pada Kamis (22/9) lalu dengan mengangkut penumpang sebanyak 45 wisatawan yang berjalan sukses dan lancar.

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) melalui Joint Operation (JO) dengan PT Sumber Bangun Sentosa berhasil menyelesaikan Proyek Pembangunan Pelabuhan Sanur yang diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (9/11).

Turut hadir dalam peresmian ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto.

Diresmikannya Pelabuhan Sanur garapan Hutama Karya ini dalam rangka mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa Pelabuhan Sanur ini nantinya juga akan memfasilitasi para delegasi yang ingin melakukan kunjungan wisata di sela-sela agenda KTT.

“Hutama Karya selaku kontraktor berhasil mempercepat 6 (enam) bulan pembangunan proyek ini dari target semula Februari 2023 namun dapat selesai pada September 2022, dan diresmikan di November ini,” terang Tjahjo.

Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan bahwa paket pekerjaan yang digarap oleh Hutama Karya dalam proyek ini mencakup desain dan build struktur pelindung pantai dengan jenis rubble mound breakwater, pekerjaan pengerukan lapisan tanah di sekitar pantai, pembangunan dermaga apung atau ponton, hingga penguatan dinding pantai eksisting.

“Kami juga membangun fasilitas darat pelabuhan yakni terminal dan pos jaga, hingga sistem manajemen keselamatan konstruksinya,” imbuh Tjahjo.

Tjahjo melanjutkan bahwa proyek pembangunan fasilitas pelabuhan penyeberangan di Sanur dengan nilai kontrak Rp 376 Miliar ini mampu menyerap tenaga kerja yang berasal dari sumber daya manusia lokal serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi konstruksi terkini.

Meski dihadapkan dengan sejumlah tantangan dalam proses pengerjaannya, seperti risiko proyek yang cukup tinggi dan diperlukannya peralatan pengerjaan yang didesain khusus, namun Hutama Karya berhasil mengantisipasi lewat penerapan sejumlah teknologi khusus dalam proyek ini.

“Teknologi yang digunakan dalam proyek ini adalah BPPT Lock 1,3 Ton dan 3,6 Ton sebagai Armor utama pengganti tetrapod dalam struktur breakwater,” katanya

Adapun sejumlah strategi percepatan juga telah kami lakukan diantaranya pekerjaan DED dikerjakan simultan dengan pekerjaan konstruksi, selektif dalam pemilihan vendor yang berkualitas hingga penambahan sumber daya manusia sesuai kebutuhan,” tutup Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Satu bulan sebelum diresmikan yakni pada Jumat (710), Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meninjau langsung persiapan peresmian Pelabuhan Sanur yang sudah siap untuk digunakan oleh masyarakat. 

Dalam kunjungan tersebut, Budi mengatakan bahwa pelabuhan ini menjadi pelabuhan penumpang yang akan menghubungkan tempat-tempat wisata di Bali.

“Dengan adanya Pelabuhan Sanur akan memudahkan akses menuju kawasan Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan/Nusa Lembongan yang saat ini dijuluki sebagai pelabuhan segitiga emas Provinsi Bali,” terang Budi Karya.

Kehadiran Pelabuhan Sanur ini diharapkan akan menjadi tambahan destinasi wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Dewata. 

Tak hanya itu, utamanya Pelabuhan ini juga akan digunakan peserta G20 untuk menyebrang ke Nusa Penida serta sebagai simbol kemajuan infrastruktur publik khususnya di Pulau Bali. (Adv)

Tinggalkan Balasan