Serang, Semartara.News – Dalam mengantisipasi klaster baru Covid-19 di Provinsi Banten, sejumlah sektor pariwisata Banten akan mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Seperti di lansir anatarnews.com, terpantau di pariwisata Banten. Misalnya, dikawasan objek wisata religi Banten Lama, Kesultanan Banten (KKB), yang berada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Selasa, (27/10/2020), terlihat sudah menerapkan protokol kesehatan, seperti adanya posko di gerbang pintu utama, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.
“Kalau untuk persiapan khusus pada parwisata banten, kita tidak ada. Saat ini, kita belum dapat surat tembusan dari pemerintah. Adapun untuk penerapan protokol kesehatan, kita tetap melaksanakan dari himbauan sebelumnya. Yaitu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” kata M Sabullah. Petugas objek wisata religi Banten Lama, saat dikonfirmasi di Serang.
Pariwisata Banten Patuhi Prokes
Secara umum, pihak petugas sudah siap untuk menyambut wisatawan yang datang saat libur panjang tahun ini. Misalnya, adanya posko-posko pengecekan protokol kesehatan di setiap pintu masuk pariwisata Banten.
“Kalau masuk ke kawasan masjid Agung Banten tidak memakai masker, atau saat di cek suhu tubuhnya melebihi dari 3.8 derajat, maka tidak boleh masuk. Kemudian, wisatawan wajib memakai masker,” katanya.
Selain menerapkan protokol kesehatan, dilakukan pembatasan jumlah wisatawan, 50 persen dari kapasitas kunjungan.
“Kita juga ada pembatasan jumlah pengunjung, ini sesuai aturan pada saat penerapan PSBB,” kata dia.
Ia memprediksi, lonjakan jumlah wisatawan di pariwisata banten, akan terjadi lebih besar saat tanggal 29 Oktober, sampai akhir pekan 1 November 2020.
“Kemungkinan, lonjakan akan terjadi pada puncak liburan 29 Oktober atau di akhir pekan nanti,” katanya.
Jadi, dalam mengantisipasi terjadinya penumpukan wisatawan saat berkunjung, di pariwisata banten, pihaknya membuat rekayasa system. Yakni, dengan membuka dua jalur pintu masuk dengan berbeda arah.
“Jadi, dari 300 petugas di bagi dalam beberapa kelompok, baik dalam mengamankan dan menertibkan wisatawan saat berkunjung ke wisata banten,” katanya.
Ananta Wahana, Anggota DPR RI dari Banten III menilai, strategi memutus mata rantai penyebaran covid-19 sangat sederhana. Yaitu, komitmen dalam mematuhi prokes, kata Ananta.
‘’jika prokes berjalan, mata rantai covid-19 akan berhenti. Ini, akan berdampak positif bagi pariwisata Banten dan sektor pariwisata akan hidup kembali.” Tutup, Ananta, Anggota Komisi VI DPR RI.