Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis Gelar Sunatan Massal dan Peresmian Bangunan Keramat Nyi Mas Cempaka Sari

keramat nyi mas cempaka sari
Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua Padepokan Sinatria Sunda, Koestiawan Natadipraja atau yang akrab disapa Abah Engkos saat peresmian bangunan Keramat Nyi Mas Cempaka Sari, Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (10/12/2022).

Tangerang, Semartara.News — Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis menggelar sunatan massal bertempat di Kampung Cempaka, Desa Karangharja, Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (10/12/2022).

Bakti sosial sunatan massal itu digelar bekerja sama dengan Padepokan Sinatria Sunda.

Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana mengatakan, sunatan massal bagi anak-anak warga setempat tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bakti sosial.

“Selain khitan massal ini, kita juga melakukan pemeliharaan makam keramat yang ada di sini sebagai bentuk penghormatan pada leluhur kita,” ungkap Ananta saat meresmikan bangunan keramat Nyi Mas Cempaka Sari.

Anggota DPR RI Dapil Banten III Tangerang Raya itu juga menyampaikan, bahwa peresmian bangunan makam keramat Nyi Mas Cempaka Sari sebagai upaya melestarikan kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat.

“Kearifan yang tumbuh di masyarakat itu harus tetap terjaga. Sebagai bentuk merawat budaya luhur bangsa kita,” ujarnya.

Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana saat menyaksikan prosesi sunatan massal.

Menurut Ananta, soal budaya bangsa pada banyak catatan sejarah dari tulisan Bung Karno yang menjelaskan, sejati-jatinya membangun bangsa yang besar adalah yang dimulai dari membangkitkan tiap lini dan sendi seluruh ragam identitas hingga kebudayaan Bangsa.

Bung Karno juga berpesan, bahwa dengan melakukan pengayaan budaya lokal, akan makin lestari dan tentu sebagai bangsa yang besar tak akan terkikis oleh budaya bangsa luar. Ini penting, dan merupakan modal utama seluruh rakyat yang harus dipegang erat.

“Kita tidak boleh tercerabut dari akar budaya bangsa. Maka itu, kearifan budaya lokal harus terus dirawat dan dilestarikan,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan